Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Upaya PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk untuk menekan rasio kredit bermasalah atawa non performing loan/NPL terus berjalan.
Meski terus menunjukkan tren turun, rasio kredit macetnya masih di kisaran 3,5% (gross NPL) per kuartal ketiga tahun ini. Jauh di atas target perseroan yang sebesar 2,5% - 3% sampai akhir tahun nanti.
Karenanya, Ahmad Irfan, Direktur Utama BJB mengatakan, pihaknya melakukan perbaikan kredit macet, di antaranya dengan mengajukan klaim untuk penyelesaian NPL dengan melakukan penghapusan buku, dan penyelesaian NPL non klaim, seperti restrukturisasi kredit, dan getol melakukan collection.
“Pencadangan kami sudah 100%. Write off kami mencapai Rp 509 miliar. Walhasil, rasio NPL kami pun membaik, yakni dari 4,1% pada kuartal ketiga tahun lalu, menjadi hanya 3,5% pada periode yang sama tahun ini. Diharapkan, rasio NPL akhir tahun bisa dibawah 3%,” ujarnya, Kamis (29/10).
Adapun, dari empat segmen bisnis BJB, kontribusi NPL tertinggi berasal dari kredit mikro. Segmen ini menyumbang NPL sebesar 26,8%. Diikuti oleh segmen kredit perumahan dengan rasio kredit macet 7,6% dan NPL kredit komersial sebesar 6,2% serta kredit konsumer dengan NPL 0,11%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News