Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance (MFIN) optimistis bisa mencapai target pembiayaan sepanjang 2023 senilai Rp 6,2 triliun. Terkait hal itu, Managing Director Mandala Finance Cristel Lasmana menyampaikan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.
"Kami optimistis di semester II-2023 bisa mencapai target pembiayaan sepanjang 2023 senilai Rp 6,2 triliun. Optimisme itu seiring dengan proyeksi pertumbuhan positif pada industri pembiayaan di tahun ini," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Senin (4/9).
Guna mencapai target itu, Cristel menyampaikan pihaknya akan meningkatkan kinerja bisnis melalui penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat hingga beberapa tahun ke depan.
Selain itu, menjaga kepercayaan investor dan para mitra yang terus mendukung Mandala dalam menyalurkan pembiayaan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dia menambahkan Mandala Finance juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia Mandala dan memperluas digitalisasi di berbagai lini melalui aplikasi Mantis.
Baca Juga: Pembiayaan Motor Listrik Masih Mini
"Dengan mengoptimalisasikan teknologi digital, Mandala Finance yakin dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pelanggan hingga ke pelosok Tanah Air, dan memberikan pelayanan yang lebih baik secara keseluruhan," ungkapnya.
Cristel menyampaikan pada kuartal I-2023, total penyaluran pembiayaan Mandala Finance sebesar Rp 1,3 triliun.
Sementara itu, Cristel tak memungkiri terdapat sejumlah hambatan bagi pembiayaan multifinance di semester II-2023. Salah satunya pernyataan Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan suku
bunga The Fed pada September 2023 akan lebih tinggi. Dia menyebut Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengatakan peluang kenaikan suku bunga federal masih ada.
"Kemungkinan itu terjadi karena tingkat inflasi negara-negara maju masih tinggi serta pasar tenaga kerja juga masih ketat. Namun, berbeda dengan inflasi negara berkembang seperti Indonesia yang telah menurun. Hal itu diperkirakan mendorong berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan moneter di negara maju," tuturnya.
Cristel mengatakan Mandala Finance akan terus memantau faktor penghambat dalam bisnis pembiayaan di tahun 2023, yaitu naiknya tingkat suku bunga bank sentral. Untuk mengantisipasinya, dia menyebut pihaknya akan menyesuaikan dan memperkuat strategi funding di tahun 2023 melalui diversifikasi pendanaan.
Oleh karena itu, Mandala Finance optimis tantangan yang ada tidak memengaruhi kinerja dalam penyaluran pembiayaan kepada masyarakat.
Baca Juga: Pembiayaan Motor Adira Finance Tembus Rp 9 Triliun Hingga Juli 2023
Di sisi lain, Cristel menganggap meredanya pandemi Covid-19 tidak akan mengubah profil nasabah secara signifikan di semester II-2023. Dalam memberikan layanan, dia menyebut Mandala Finance memiliki kriteria batas pinjaman minimum dan maksimum.
"Selain itu, Mandala juga mengaplikasikan manajemen risiko serta menjalankan serangkaian prosedur survei yang teliti untuk menilai calon nasabah dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan," kata Cristel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News