kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   0,00   0,00%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Ini tanggapan BI soal turunnya dayabeli masyarakat


Jumat, 13 September 2013 / 16:08 WIB
Ini tanggapan BI soal turunnya dayabeli masyarakat
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT. Toba Bara Sejahtera Tbk di Kec. Sanga sanga,Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur . Manfaatkan Kenaikan Harga, Emiten Tambang Genjot Produksi dan Penjualan.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kemarin Bank Indonesia (BI) telah menaikkan kembali suku bunga acuan perbankan atau BI rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 7,25%. Kenaikan BI Rate ini tentu bisa berimbas pada daya beli masyarakat, ketika perbankan ikut menaikkan suku bunga kreditnya. Lalu apa tanggapan BI?

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menilai, kenaikan BI rate merupakan hal yang wajar karena kebijakan yang dilakukan salah satunya untuk kembali menggairahkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Perry mengungkapkan, saat ini seluruh negara-negara di dunia tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Tolong dipikirkan bahwa seluruh negara di dunia saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat. Oleh karena itu wajar kalau kita tidak bisa berlari terlalu kencang sementara yang lain melambat," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (13/9).

Menurutnya, BI tidak melakukan pengetatan yang berlebihan dengan menaikkan kembali suku bunga acuan. Dia menjelaskan, keputusan itu diambil semata-mata untuk bisa mengurangi defisit neraca berjalan.

Karena itu, menurut Perry, sangat wajar apabila perekonomian Indonesia melambat karena berbagai indikator memang menunjukkan perlambatan. "Masalah kita sekarang ini adalah defisit current account yang besar, itu harus turun. Impor-impor harus turun karena kita tidak bisa mendorong ekspor lebih lanjut," ujar Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×