kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini tanggapan Jamsostek soal akuisisi RS Pelni


Senin, 17 September 2012 / 15:33 WIB
Ini tanggapan Jamsostek soal akuisisi RS Pelni
ILUSTRASI. Ilustrasi kapan bayi bisa tengkurap.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Kementerian BUMN telah mengimbau PT Jamsostek Persero agar mengakuisisi Rumah Sakit Pelni di Petamburan Jakarta Barat. Saat ini, Jamsostek sedang melakukan kajian terhadap akuisisi tersebut.

Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya menjelaskan perseroan saat ini masih mengkaji mekanisme akuisisi RS Pelni. Termasuk juga kajian tentang dana untuk mengambilnya.

"Pada prinsipnya kami sudah sepakat untuk mengakuisisi. Tapi untuk prosesnya seperti apa, kami sedang melakukan kajian," kata Elvyn saat ditemui di acara Indonesia Investment Forum yang digelar Bank Mandiri di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (17/9).

Namun Elvyn masih enggan menjelaskan tentang prosentase kepemilikan RS Pelni yang akan diakuisisi. Meski, pihak Kementerian BUMN sendiri telah menyetujui jika Jamsostek bisa mengambil sekitar 80% hingga 100% saham RS Pelni.

Elvyn menganggap bahwa soal dana untuk mengakuisisi RS Pelni tersebut tidak mengalami masalah. Saat ini, perseroan akan menganggarkan sekitar 5% dari total dana kelolaan yang ada saat ini untuk diinvestasikan ke dalam penyertaan saham di RS Pelni.

"Saat ini dana kelolaan kami sekitar Rp 120 triliun. Jika kami menyisihkan sekitar 5% dari dana kelolaan tersebut, sudah ada dana Rp 6 triliun. Saya rasa dana itu cukup untuk mengakuisisi," tambahnya.

Saat ini, Jamsostek juga sedang melakukan studi kelayakan terkait akan membangun 200 poliklinik di Jakarta. Menurut Elvyn, poliklinik tersebut juga menjadi satu bagian dalam studi kelayakan tersebut. "Akuisisi rumah sakit dan pembangunan poliklinik menjadi satu kesatuan studi kelayakan. Saat ini kami sedang kaji, mana yang lebih layak," tegasnya.

Untuk melakukan studi kelayakan tersebut, Jamsostek juga menggandeng penasehat keuangan (financial advisor). Sayangnya, Elvyn enggan menjelaskan identitas penasehat keuangan itu.

Catatan, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengimbau kepada PT Jamsostek Persero untuk mengakuisisi Rumah Sakit Pelni di Petamburan, Jakarta Barat. Nantinya, rumah sakit tersebut bisa disinergikan dengan lini bisnis Jamsostek untuk melindungi masyarakat di bidang kesehatan.

"Jamsostek boleh beli RS Pelni 100 persen. Tapi bila hanya 80 persen, ya silakan saja," kata Dahlan.

Menurut Dahlan, pilihan untuk mengakuisisi rumah sakit yang ada akan lebih praktis dibanding Jamsostek harus membuat rumah sakit baru.

Hal itu disebabkan keinginan Jamsostek semula adalah membangun rumah sakit dan 200 poliklinik baru di Jakarta. Di sisi lain, bila Jamsostek bisa mengakuisisi RS Pelni, maka perseroan bisa merombak manajemen rumah sakit tersebut, yang selama ini terkesan tidak terurus.

Maklum saja, Pelni selama ini fokus ke bidang pelayaran. "RS Pelni bisa dikembangkan secara besar-besaran karena lokasi yang luas dan Pelni Persero sendiri tidak punya keahlian khusus untuk mengembangkan rumah sakit itu," tuturnya. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×