kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini target Bank Syariah Mandiri tahun ini


Senin, 02 Maret 2015 / 19:52 WIB
Ini target Bank Syariah Mandiri tahun ini
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT. Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) Sugianto Kusuma (berdiri) bersama jajaran direksi dan komisaris sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jum'at (15/9). KONTAN/Baihaki/15/9/2023


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 14% - 16% di tahun ini. Bank akan berupaya mencapai target itu dengan mendongkrak pembiayaan ke sektor ritel dan wholesale.

Menurut Direktur Keuangan BSM Agus Dwi Handaya, tahun ini BSM lebih menekankan pertumbuhan pembiayaan berbasis payroll atau gaji. Strategi ini diterapkan untuk pembiayaan konsumer. "Ini meliputi pembiayaan untuk kebutuhan kesehatan, pembiayaan rumah (KPR) dan kebutuhan konsumsi lainnya," kata Agus di Jakarta, Senin (2/3).

Untuk pembiayaan wholesale, BSM memiliki sembilan sektor industri yang menjadi andalan antara lain agrobisnis, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan infrastruktur. "Tetapi untuk wholesale, kami lebih banyak menjalin kerjasama dengan Bank Mandiri," ujar Agus.

Dengan demikian, untuk pembiayaan wholesale, Bank Mandiri yang melakukan penaksiran risiko.l Sebab Bank Mandiri memiliki kemampuan SDM maupun sistem yang jauh lebih bagus dibanding BSM. "Jadi nanti ada kolaborasi skim. Misalkan dari Rp 1 triliun kredit yang dikucurkan, sebanyak Rp 200 miliar diantaranya adalah pembiayaan dengan skim syariah oleh BSM," jelas Agus.

Agus menambahkan, hingga akhir tahun 2014 pembiayaan ritel di BSM mendominasi, dengan porsi 56% dari total pembiayaan. Sementara porsi pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari total pembiayaan ritel juga cukup besar. "Sehingga kami yakin porsi pembiayaan UMKM sejak tahun lalu di BSM sudah lebih dari 5%," pungkas Agus.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Desember 2014, jumlah pembiayaan yang dikucurkan BSM mencapai Rp 10,68 triliun. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 3,87% secara yoy dibanding akhir tahun 2013 yang mencapai Rp 11,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×