kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.248   26,00   0,16%
  • IDX 6.914   16,59   0,24%
  • KOMPAS100 1.007   5,50   0,55%
  • LQ45 773   2,01   0,26%
  • ISSI 226   1,95   0,87%
  • IDX30 399   1,82   0,46%
  • IDXHIDIV20 462   1,17   0,25%
  • IDX80 113   0,60   0,53%
  • IDXV30 114   1,34   1,18%
  • IDXQ30 129   0,34   0,27%

Ini tiga tantangan perbankan syariah


Senin, 26 November 2012 / 11:24 WIB
Ini tiga tantangan perbankan syariah
ILUSTRASI. Sukuk Negara Ritel seri SR015.


Reporter: Barratut Taqiyyah |

YOGYAKARTA. Potensi perkembangan perbankan syariah di Indonesia memang sangat besar. Namun, menurut Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Indonesia, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Apa saja tantangan tersebut?

Pertama, perbankan syariah masih memerlukan inovasi produk untuk berkompetisi dengan produk perbankan konvensional.

"Dengan kata lain, perbankan syariah harus mampu menawarkan produk berkualitas dan memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin modern," jelas Halim.

Kedua, pertumbuhan perbankan syariah minim dukungan profesional yang berkualitas. "Ada gap yang cukup besar dibanding sumber daya pada perbankan konvensional," imbuhnya. Dia menilai, saat ini dibutuhkan 22.000 sumber daya manusia untuk pertumbuhan saat ini.

Ketiga, keamanan keuangan yang masih minim dan menjadi isu krusial bagi nasabah. Hal ini juga termasuk kepercayaan publik untuk menjamin keberlangsungan bisnis.

Oleh sebab itu, "Perlu ada supervisi bank syariah di Indonesia dengan skema deposit Islam," paparnya. Terkait hal ini, pemerintah harus menginisiasi program jaminan deposito Islam dan menjamin pelaksanaannya agar sesuai dengan syariah Islam dan terbebas dari hal-hal yang dilarang, khususnya bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×