kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini unitlink campuran yang performanya kinclong selama Januari 2018


Kamis, 08 Februari 2018 / 15:47 WIB
Ini unitlink campuran yang performanya kinclong selama Januari 2018
ILUSTRASI. Pemasaran produk Unitlink


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil yang ditorehkan unitlink campuran sepanjang Januari 2018 sebesar 2,15%. Terdapat 10 produk berhasil mengalahkan return rata-rata unitlink jenis ini.

Di posisi pertama, produk bernama TM Link Managed Fund besutan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri dengan menorehkan imbal hasil sebesar 10,29%. Kedua, produk milik Panin Dai-Ichi Life bertajuk Panin Special Balanced Fund membagi return 7%.

Ketiga, produk bertajuk MNC Life Assurance Dinamis IDR memberikan imbal hasil 5,87%. Keempat, produk Platinum Dynamic Strategic Fund besutan PT Commonwealth Life meraih return 5,33%

Kelima, Artha selaras milik PT Asuransi Jiwa Syariah AmanahJiwa Giri Artha membukukan imbal hasil sebesar 5,31%. Keenam, milik Commonwealth Life bernama Investra Dynamic Strategic Fund dengan imbal hasil 5,27%

Keenam, produk Syariah Dynamic Rp kepunyaan AXA Financial Indonesia memberikan return 5,03%. Ketujuh, Simas Dynamic Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG dengan imbal hasil 4,75%. Kedelapan, Simas Balance Fund 2 memberikan imbal hasil 4,70%

Sedangkan kesembilan dan kesepuluh terdapat produk Wal Syariah Balance Fund milik PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha dengan imbal hasil 4,62% dan Carlink Pro Flexy milik A.J Central Asia Raya dengan return 4,58%.

Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, positifnya kinerja unitlink campuran selain didorong oleh pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan obligasi baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi.

Selama satu bulan, IHSG naik 3,93%. Sementara obligasi pemerintah dan korporasi masing-masing menguat 0,81% dan 0,87%.

Dalam jangka pendek, Praska meramal unitlik jenis ini berpeluang fluktuasi akibat sentimen isu peningkatan yield obligasi di Amerika Serikat (AS) yang dapat memicu kenaikan suku bunga The Fed dan penguatan USD terhadap mata uang global.

"Proyeksi return unitlink campuran di tahun ini akan berada di rentang 6% sampai 8%," ujar Praska kepada Kontan.co.id, Rabu (7/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×