kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah peluang dan tantangan industri multifinance di 2020


Senin, 25 November 2019 / 18:00 WIB
Inilah peluang dan tantangan industri multifinance di 2020
ILUSTRASI. Ketua APPI Suwadi Wirato, memberikan keteragan kepada wartawa usai kegiatan saresehan dan dialog tentang UU no 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusa di Balai Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2017). Pelaksanaa Sosialisasi tetag jaminan fidusa


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis multifinance tahun depan cukup menantang. Diperkirakan, industri multifinance pada 2020 hanya tumbuh 4% karena tertekan bisnis otomotif dan alat berat yang tengah lesu.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan, penjualan otomotif tahun depan diperkirakan belum ada peningkatan. Padahal, pembiayaan otomotif masih mendominasi total pembiayaan industri.

Baca Juga: NIM perbankan diramal stagnan sampai tahun depan

“Komposisi pembiayaan motor roda empat baru 43%, kendaraan roda empat bekas 18%, kendaraan roda dua baru 27% dan kendaraan roda dua bekas 2%,” kata Suwandi di Jakarta, pekan lalu.

Perlambatan ini juga sudah terasa di kuartal III 2019. Sampai September 2019 saja, piutang pembiayaan multifinance hanya tumbuh 3,35% menjadi Rp 451,1 triliun.

Tantangan selanjutnya adalah penurunan harga batu bara dan minyak sawit (CPO) yang membuat industri pertambangan dan perkebunan akan menurun permintaan alat berat. Sejumlah perusahaan juga masih terkendala soal sumber pendanaan, khususnya multifinance bermodal cekak.

Baca Juga: APPI: Perusahaan multifinance harus memperhatikan pembiayaan untuk sektor produktif




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×