Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengabarkan program insentif pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit akan tetap dilanjutkan pada 2025. Mengenai hal itu, Praktisi dan Pengamat Industri Pembiayaan Jodjana Jody berpendapat adanya insentif tersebut tak serta-merta berdampak terhadap pembiayaan kendaraan listrik multifinance.
Jody mengatakan perusahaan multifinance masih akan dihadapkan tantangan yang berat dari sektor penjualan motor listrik, meski adanya subsidi atau insentif dari pemerintah. Sebab, masih banyak masyarakat yang akan mempertimbangkan untuk menggunakan motor listrik.
"Dengan subsidi saja, masih banyak yang enggan beralih ke motor listrik. Sebab, kebanyakan pekerja itu membutuhkan mobilitas tinggi dan belum berani beralih memakai motor listrik, ditambah juga masih banyak isu teknis," ujarnya kepada Kontan, Selasa (27/5).
Selain itu, Jody bilang kenaikan penjualan motor listrik juga akan terhambat karena masih belum adanya produk asuransi yang spesifik memberikan perlindungan untuk kendaraan listrik.
Baca Juga: Insentif Motor Listrik Bakal Diperpanjang, Ini Rencana Mandala Finance
"Tantangan pembiayaan kendaraan listrik baik mobil dan motor masih seputar asuransi. Sebab, banyak kondisi yang seharusnya bisa di-cover asuransi apabila terjadi kecelakaan. Belum lagi tarif preminya mungkin lebih tinggi apabila ingin di-cover asuransi," kata Jody.
Meski ada tantangan, Jody tak memungkiri masih ada potensi volume pembiayaan kendaraan listrik, khususnya motor listrik, akan meningkat seiring diterapkannya insentif. Hal itu juga bisa menjadi angin segar bagi perusahaan multifinance. Namun, dia meyakini apabila nantinya ada peningkatan, porsinya masih sangat kecil terhadap total penyaluran pembiayaan multifinance.
Sebagai informasi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik multifinance sebesar Rp 16,63 triliun per Maret 2025. Nilai itu meningkat 5,65% secara bulanan atau month to month (mtm), jika dibandingkan pencapaian per Februari 2025 yang sebesar Rp 15,74 triliun.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menegaskan bahwa pemerintah masih mematangkan proses administratif terkait insentif kendaraan listrik tersebut.
"(Insentif) motor listrik lanjut," ujar Faisol kepada awak media di Jakarta, Jumat (23/5).
Faisal menyebut bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah memberikan lampu hijau untuk program itu. Adapun kuota insentif kemungkinan besar akan sama seperti tahun sebelumnya.
"Lanjut, bu Menkeu sudah setuju," katanya.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemberlakuan insentif tersebut masih menunggu regulasi dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Kuotanya nanti tergantung waktunya. Waktunya tinggal enam bulan ke depan," kata Airlangga.
Baca Juga: OJK Izinkan Multifinance Salurkan Modal Usaha hingga Rp 10 Miliar, Ini Kata Pengamat
Selanjutnya: Naik Signifikan, Samindo Resources (MYOH) Bakal Tebar Dividen US$ 8 Juta
Menarik Dibaca: Tren Ubin Terakota Gaya Barat Daya ala Joanna Gaines yang Cocok untuk Ruang Kecil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News