kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Interkoneksi debit dalam negeri ditarget Oktober


Minggu, 11 Juni 2017 / 16:15 WIB
Interkoneksi debit dalam negeri ditarget Oktober


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Industri keuangan terus mematangkan implementasi National Payment Gateway (NPG) pada 2017 ini. Hal ini karena, Bank Indonesia (BI) menargetkan pada Oktober 2017 nanti interkoneksi antar perusahaan switching atau prinsipal kartu debit sudah bisa selesai.

Dengan interkoneksi ini, diharapkan proses transaksi kartu debit domestik pelan-pelan bisa beralih menggunakan switching lokal. Selama ini, beberapa transaksi debit domestik harus melalui prinsipal luar negeri yaitu Visa dan Mastercard.

Ogi Prastomiyono, Ketua Tim Penggabungan ATM Himbara mengatakan BI menargetkan interkoneksi switching domestik bisa selesai Oktober 2017. “Nantinya masing-masing perusahaan switching harus membuka diri,” ujar Ogi menjawab pertanyaan KONTAN, Kamis (8/6).

Untuk melakukan interkoneksi ini, perusahaan switching domestik harus mempersiapkan sistem dan sumber daya.

Sebagai gambaran, saat ini dari data BI ada enam perusahaan prinsipal yang sudah mendapatkan izin. Dari enam perusahaan prinsipal ini, tiga berasal dari dalam negeri yaitu Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), Daya Network Lestari (ALTO debet) dan Rintis Sejahtera (Prima debet).

Saat ini, Bank BUMN berencana untuk membuat perusahaan switching sendiri dengan nama PT Jalin Pembayaran Nasional (PT JPN). Setelah mendapatkan izin switching pada kuartal 1 2017, saat ini JPN juga ingin mendapatkan izin prinsipal kartu debit dari BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×