Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Proses interkoneksi layanan electronic toll (e-toll) antara Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih dalam proses negosiasi. Padahal, penggunaan e-toll bagi bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) ini direncanakan bisa terealisasi pada awal tahun depan atau hanya dalam hitungan minggu saja.
Namun Rico Usthavia Frans, Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri menegaskan, tahap awal interkoneksi e-toll Bank Mandiri akan dilakukan di pintu tol Bali. "Saat ini, tol Bali kan masih dalam pengembangan. Kami pun masih dalam diskusi dan negosiasi dengan BNI dan BRI," tutur Rico, Rabu (3/12).
Dalam penerapannya, Rico mengatakan, tiap bank tersebut akan menerapkan konsep e-toll dengan kartu e-money masing-masing. Meski begitu, Rico bilang, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukannya co-branding kartu seperti yang telah dilakukan Bank Mandiri dengan Bank Bali.
Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI menjelaskan, pihaknya belum bisa menyampaikan progress negosiasi interkoneksi e-toll. Budi hanya bilang, saat ini rencana tersebut masih dalam proses negosiasi. "Masih belum ada progres yang bisa disampaikan," ujar Budi.
Pun begitu dengan waktu pelaksanaan maupun dana investasi yang akan dikeluarkan masing-masing bank. Menurut Budi, hal tersebut tergantung hasil dari proses negosiasi dan belum dapat dijelaskan saat ini.
Yang jelas, lanjut Budi, basis interkoneksi e-toll tersebut akan menggunakan Brizzi yang merupakan e-money yang dimiliki BRI saat ini. "Basisnya memang pakai Brizzi. Tetapi, memang Brizzi juga ada kerjasama co-branding dengan berbagai merchant lainnya," imbuh Budi.
Di sisi lain, Rico menuturkan, interkoneksi e-toll baru sebatas dengan bank yang tergabung dalam Himbara. Mengenai kemungkinan interkoneksi dengan bank swasta, Rico mengaku hal itu sulit untuk dilakukan mengingat prosesnya yang tidak mudah. "Karena kan harus rekonsiliasi segala macam," kata Rico.
Seperti diketahui, layanan e-toll yang saat ini dikuasai bank dengan logo pita emas mendapat perhatian khusus dari Bank Indonesia (BI). Saat itu, BI yang masih dipimpin Darmin Nasution menyemprit Bank Mandiri karena dianggap melakukan monopoli di pintu tol dan sering mengakibatkan kemacetan.
Tidak hanya Mandiri, Bank Central Asia (BCA) yang menguasai layanan e-money pembayaran parkiran melalui Flazz juga mendapat teguran. Namun Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengaku, belum mendapat ajakan interkoneksi e-toll hingga saat ini.
"Belum ada ajakan. Kalau belum diberi kesempatan, masa harus maksa? Nanti juga akan diikutsertakan," ucap Jahja dalam kesempatan yang berbeda.
Jahja menegaskan, saat ini BCA sudah membagi-bagi kue Flazz seperti Trans Jakarta dan KA Commuter. Bahkan, lanjut Jahja, BCA juga sudah buka peluang kerjasama bagi bank lain yang berminat untuk masuk ke pembayaran parkiran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News