Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah mendapat mandat sebagai salah satu pengelola dana repatriasi, PT Panin Asset Management segera menyiapkan infrastruktur. Panin AM bahkan mendirikan divisi khusus untuk membantu memberikan informasi dan konsultasi kepada nasabah.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menjelaskan, pihaknya mendirikan help desk yang khusus mempekerjakan staf Panin yang telah diberikan training seputar perpajakan. Nantinya divisi ini akan melayani pertanyaan dari nasabah melalui telepon, whats app dan email.
"Selain itu, kami juga semakin agresif melakukan edukasi berupa workshop yang juga menghadirkan konsultan pajak dan notaris. Workshop ini fokus pada teknis pelaporan, sehingga hal-hal yang spesifik dapat ditanyakan langsung oleh peserta workshop," papar Rudiyanto kepada KONTAN, Rabu (20/7).
Meski demikian, Panin AM tidak memiliki target khusus dalam menjalankan misi ini. Sebab, target utama Panin adalah membantu pemerintah dalam menyukseskan tax amnesty.
Tapi, setidaknya, lanjut Rudiyanto, Panin berharap bisa meningkatkan dana kelolaan menjadi Rp 15 triliun hingga Rp 16 triliun di akhir tahun ini. "Dengan adanya mandat tersebut, kami berharap target Rp 16 triliun dapat lebih cepat tercapai," ujarnya, Rabu (20/7). Saat ini, total dana kelolaan Panin sebesar Rp 11 triliun.
Panin juga tidak menyiapkan produk khusus untuk menampung dana repatriasi. Sebab pihaknya mengklaim telah memiliki produk reksadana yang lengkap. Namun, pihaknya membuka peluang apabila ada nasabah yang ingin melakukan bundling atas produk reksadana maupun minta dibuatkan produk khusus. Produk reksadana khusus ini cocok bagi nasabah dengan dana besar di atas Rp 100 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News