kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Intip Strategi Manajer Investasi Menggenjot Dana Kelolaan Reksadana pada Tahun Depan


Senin, 20 November 2023 / 21:52 WIB
Intip Strategi Manajer Investasi Menggenjot Dana Kelolaan Reksadana pada Tahun Depan
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan dana kelolaan alias asset under managament (AUM) reksadana hingga Oktober 2023 ini menunjukkan tren penurunan tipis. Meski begitu, sejumlah perusahaan optimis di tahun depan bisa mendongkrak nilai tersebut.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai AUM perusahaan manajer investasi (MI) di Tanah Air mengalami penurunan sebesar 0,40% sepanjang tahun berjalan.

OJK mencatat Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana per 25 Oktober 2023 menurun 1,33% secara bulanan (month to date/MtD) menjadi Rp 499,54 triliun. Namun secara year to date (YtD), NAB meningkat 1,05% dan tercatat net subscription sebesar Rp 13,12 triliun

PT Panin Asset Management misalnya mencatat nilai dana kelolaan reksadana perusahaan sebesar Rp 14,72 triliun per Oktober 2023, sementara nilai AUM per Desember 2023 senilai Rp 14,79 triliun.

Baca Juga: Henan Putihrai AM Bukukan Dana Kelolaan Rp 8,23 Triliun hingga September 2023

“Berdasarkan data tersebut, maka AUM Panin AM mengalami sedikit penurunan secara year to date (YTD), yaitu 0,46%,” ujar Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto kepada KONTAN, Senin (20/11).

Rudiyanto mengungkapkan, pihaknya menargetkan dana kelolaan hingga akhir tahun 2023 bisa mencapai Rp 16 triliun. Artinya, kata dia, masih terdapat celah (gap) antara AUM Oktober 2023 dengan target di awal tahun.

“Hal ini disebabkan oleh koreksi market dan juga terdapat beberapa redemption yang dilakukan oleh investor,” ungkapnya.

Rudiyanto menilai, menakar dari kondisi pasar yang masih cenderung tak stabil belakangan ini, maka hingga akhir tahun pihaknya pesimis target AUM yang ditetapkan di awal tahun bisa tidak tercapai.

Meski demikan, lanjut Rudiyanto, pihaknya optimis di tahun 2024 bisa mengejar AUM reksadana dengan menargetkan nilai sebesar Rp 16,8 triliun.

“Strategi kami untuk mencapai target AUM adalah menerbitkan produk reksadana terproteksi secara berkala, memasarkan produk yang sudah ada, dan meningkatkan kemampuan pemasar internal,” tandasnya.

Selain itu, PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) membukukan dana kelolaan mencapai Rp 8,23 triliun per akhir September 2023. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,76% YtD, lebih tinggi dari rerata industri yang turun 0,40% YtD.

“Realisasi AUM HPAM tersebut sesuai dengan target di awal tahun, yaitu mencapai Rp 8,2 triliun per akhir 2023,” kata Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi kepada KONTAN.

Baca Juga: Panin Asset Management Catat AUM Reksadana Rp 14,72 Triliun Per Oktober 2023

Reza menjelaskan, salah satu penopang kinerja AUM HPAM tersebut ialah kepercayaan investor terhadap produk-produk reksadana perusahaan yang telah mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai lembaga.

“AUM HPAM naik karena adanya penambahan investor di produk lama, terutama di reksadana saham HPAM Ultima Ekuitas 1 dan reksadana campuran HPAM Flexi Plus, yang merupakan produk unggulan HPAM,” jelasnya.

Bukan hanya itu, lanjut Reza, HPAM juga meluncurkan produk baru pada tahun 2023, yaitu reksadana saham HPAM Smart Beta Ekuitas dan reksadana saham syariah HPAM Ekuitas Syariah Berkah, yang menawarkan strategi investasi yang berbeda dari produk sebelumnya.

Lebih lanjut, Reza bilang, hingga akhir tahun 2023 AUM reksadana bisa mencapai Rp 8,5 triliun dengan target pertumbuhan sebesar 5% YtD. Sementara di tahun 2024, HPAM menargetkan AUM sebesar Rp 10 triliun dengan target pertumbuhan 15% secara tahunan.

“Strategi HPAM ke depan adalah terus meningkatkan kualitas produk dan layanan, mengembangkan inovasi dan solusi investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi investor, serta memperluas jangkauan pasar dan distribusi melalui berbagai channel, termasuk digital,” pungkasnya.

Tak ketinggalan, PT Bahana TCW Investment Management mencatat adanya peningkatan AUM reksadana hingga periode Oktober 2023. Direktur Bahana TCW, Danica Adhitama menyatakan berdasarkan data, Bahana TCW memiliki dana kelolaan reksadana sebesar Rp 47,89 triliun per periode Oktober 2023.

“Nilai ini naik berkisar 16,7% dibandingkan Desember 2022 yakni Rp 41,05 triliun,” ujarnya kepada KONTAN, pekan lalu.

Danica menjelaskan bahwa, penyebab adanya kenaikan maupun penurunan dana kelolaan reksadana salah satunya disebabkan oleh volatilitas kondisi pasar. Sementara, positifnya kinerja AUM Bahana TCW didorong oleh produk unggulan perusahaan.

Baca Juga: Bahana TCW Catat AUM Reksadana Capai Rp 47,89 Triliun Per Oktober 2023

“Kenaikan AUM Bahana TCW ditopang oleh salah satu produk unggulan kami yaitu Reksa Dana Asian Bond Fund yang naik 35,78% dari Oktober 2022 sampai dengan Oktober 2023 dan dari penerbitan beberapa reksadana terproteksi,” jelasnya.

Danica mengungkapkan, hingga akhir tahun 2023 Bahana TCW memproyeksikan AUM dapat tumbuh sekitar 3% sampai 5%. Di tahun depan, pihaknya juga telah menargetkan pertumbuhan nilai AUM.

“Target kami tahun depan AUM Bahana TCW dapat mengalami pertumbuhan sebesar 5%,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Danica menambahkan, tantangan di tahun depan salah satunya yakni menghadapi tahun politik. Menurutnya, melihat kondisi ini investor cenderung bersikap risk-off menghadapi ketidakpastian pasar.

“Kami senantiasa memberikan solusi investasi dengan berinvestasi pada reksadana pasar uang maupun pendapatan tetap dengan durasi rendah, volatilitas rendah, ataupun dividen dan strategi indeks,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×