kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Intip Strategi Pendanaan WOM Finance untuk Tahun Depan


Rabu, 06 Desember 2023 / 04:45 WIB
Intip Strategi Pendanaan WOM Finance untuk Tahun Depan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pembayaran cicilan kredit di salah satu perusahaan pembiayaan di Tangerang Selatan, Selasa (20/4). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/04/2021.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) berencana akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun di tahun 2024. Selain itu untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan pada tahun 2024, WOM Finance juga akan memperoleh pendanaan melalui pinjaman pihak perbankan.

Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan pada tahun 2023, WOM Finance telah melakukan penerbitan obligasi melalui mekanisme Penerbitan Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap 3 senilai Rp 1 triliun pada semester I-2023. 

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis WOM Finance. Lisa juga menjelaskan hingga Oktober 2023, WOM Finance berhasil melakukan penerbitan obligasi senilai Rp 1 triliun.

"Penerbitan obligasi tahun ini senilai Rp 1 triliun yang artinya meningkat 25% dibandingkan tahun 2022," Ujar Cincin pada Kontan.co.id, Senin (4/12).

Baca Juga: Bank BNI Berkomitmen Menambah Setoran Modal Kepada BNI Finance Sebesar Rp 400 Miliar

Cincin menjelaskan WOM Finance berusaha untuk mencari sumber pendanaan yang paling efisien, dimana salah satunya dengan melakukan diversifikasi pendanaan berupa penerbitan obligasi. Maka dari itu di tahun 2024 pun WOM Finance masih memilih obligasi sebagai sumber pendanaan.  

"Kami menargetkan di 2024 penerbitan obligasi meningkat hingga Rp 2 triliun. Selain itu juga tetap menggunakan  pinjaman dari pihak perbankan sesuai dengan komposisi yang optimal," kata Cincin. 

Menurut Cincin, penerbitan surat berharga seperti obligasi tidak memiliki risiko yang besar. Hal ini selaras dengan data OJK mengenai surat berharga yang diterbitkan industri multifinance. 

Dari data OJK penerbitan surat berharga oleh industri multifinance meningkat dibanding tahun sebelumnya. Per Agustus 2023 sebesar Rp 60 triliun, lebih tinggi dari periode sebelumnya yaitu tahun 2022 sebesar Rp 53 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×