kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Strategi Pendanaan CNAF pada Tahun Depan


Senin, 04 Desember 2023 / 19:06 WIB
 Intip Strategi Pendanaan CNAF pada Tahun Depan
ILUSTRASI. Karyawan melayani nasabah di kantor cabang CIMB Niaga Auto Finance, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (28/8/2023). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat  nilai surat berharga sampai dengan bulan Oktober 2023 sebesar Rp 1 triliun. 

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan CNAF telah beberapa kali menerbitkan surat berharga terhitung sejak tahun 2010. Ia menyampaikan penerbitan terakhir CNAF mengeluarkan surat berharga dalam bentuk Sukuk Wakalah Bi Al Ististmar di bulan Februari 2023 sebesar Rp 1 triliun. 

“Sejak penerbitan sukuk di bulan Februari 2023, nilai  surat berharga sampai dengan bulan Oktober 2023 sebesar Rp 1 triliun. Jangka waktu surat berharga ini terbagi menjadi 2, yaitu 1 tahun dan 3 tahun yang akan berakhir di tahun 2026 yang paling akhir,” ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id Senin (4/12). 

Dalam pengelolaan pendanaan, Ristiwan menambahkan CIMB Niaga Finance (CNAF) menerbitkan surat berharga di pasar modal sebagai strategi mendapatkan suku bunga yang murah sekaligus kepercayaan dari investor.

Baca Juga: FIF Atur Strategi Mengoptimalkan Pengelolaan Beban Bunga pada Tahun 2024

Sementara itu, Ristiawan menjelaskan penerbitan surat berharga dapat membuktikan kepercayaan investor kepada CNAF atas performa bisnis yang berkelanjutan. Selain itu juga, CNAF mendapatkan suku bunga pendanaan yang cukup murah melalui penerbitan surat berharga.  

“Sebagai contoh, sukuk  yang diterbitkan CNAF per Februari 2023 memiliki margin sebesar 6.25% atau cukup rendah di kondisi saat ini, dimana suku bunga acuan SBI saat ini sebesar 6%,” ujar Ristiawan.

Selain itu dalam penerbitan surat berharga, CNAF juga mengantisipasi risiko yang muncul yaitu risiko suku bunga dan risiko jangka waktu (tenor gap). 

Dalam hal risiko suku bunga, CNAF berhasil mendapatkan margin sebesar 6.25% yang artinya cukup rendah saat ini dimana suku bunga acuan SBI sebesar 6%. Dengan begitu CNAF diuntungkan dengan nilai suku bunga yang rendah. 

Mengenai prospek tahun 2024, Ristiawan mengatakan CNAF akan tetap memanfaatkan pendanaan dari induk usaha dalam pembiayaan bersama (joint financing), membuka kerjasama dengan kreditur- kreditur baru dengan suku bunga yang kompetitif baik dalam bentuk pinjaman jangka pendek, jangka panjang maupun sindikasi. 

Baca Juga: BFI Finance Targetkan Penerbitan Obligasi tahun 2024 Mencapai Rp 3 Triliun

Selain hal tersebut, CNAF berencana akan menerbitkan surat utang berkelanjutan Wakalah Bi Al Ististmar tahap I pada Kuartal I tahun 2024.  

“Pada tahun 2024 CNAF akan menggunakan berbagai sumber pendanaan, CNAF melakukan diversifikasi produk agar tidak tergantung di salah satu produk saja,” jelas Ristiawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×