Reporter: Vina Destya | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa waktu lalu merilis data statistik terkait kinerja industri asuransi sampai dengan Juli 2023. Dalam data tersebut, dicatatkan pula investasi reksadana yang masih alami penurunan sejak awal tahun 2023.
Menurut data OJK, per Juli 2023 investasi asuransi jiwa di reksadana tercatat sebesar Rp 92,29 triliun atau alami penurunan sebanyak 0,33% dibandingkan bulan Juni 2023 yang tercatat sebesar Rp 92,6 triliun.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Anggi mengatakan bahwa tren investasi reksadana juga menunjukkan tren penurunan, Ia memprediksi bahwa penurunan tersebut karena semakin banyaknya perusahaan asuransi jiwa mulai lebih memilih risiko investasi yang lebih berskala risiko moderat to konservatif.
Baca Juga: Industri Reksadana Dinilai Tetap Solid Meski Suku Bunga Tinggi
“Jika melihat porsi investasi lain, saat ini porsi investasi SBN di perusahaan asuransi jiwa naik 10,31% (dalam 7 bulan terakhir),” ujar Nicodimus pada Kontan, Minggu (24/9).
Posisi SBN tersebut otomatis telah mengungguli pula investasi saham yang berada di level Rp 150,93 triliun per Juli 2023.
Nicodimus melihat bahwa faktor yang menyebabkan perusahaan asuransi saat ini lebih banyak memilih investasi SBN karena mereka ingin menjaga dana nasabah yang dipercayakan kepada perusahaan asuransi jiwa.
“Agar tetap mengalami pertumbuhan yang stabil tanpa risiko volatilitas yang terlampau tinggi,” tambah Nicodimus.
Tetapi hal tersebut juga kembali lagi kepada profil risiko dari nasabah yang dituju, Nicodimus menyampaikan jika perusahaan asuransi jiwa banyak profil risiko yang agresif maka porsi penempatan investasi banyak di perusahaan asuransi.
Baca Juga: Manajer Investasi Adu Strategi Mengejar Target Dana Kelolaan Reksadana
Selain itu, Nicodimus juga memproyeksikan bahwa sampai dengan akhir tahun akan tetap terjadi penurunan terhadap investasi reksadana meskipun selisihnya cukup tipis.
“Proyeksinya sampai akhir tahun ini berpotensi stabil di kisaran sekarang dan investor diprediksi lebih memilih investasi SBN itu,” ungkap Nicodimus.
Sebagai informasi, jika dilihat perbandingan antara data per Juli 2023 dan Januari 2023, investasi reksadana telah alami penurunan sebanyak 9,05% di mana pada Januari 2023 investasi reksadana masih mencatatkan sebesar Rp 101,49 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News