kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manajer Investasi Adu Strategi Mengejar Target Dana Kelolaan Reksadana


Minggu, 24 September 2023 / 08:20 WIB
Manajer Investasi Adu Strategi Mengejar Target Dana Kelolaan Reksadana
ILUSTRASI.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan manajemen investasi atau biasa disebut manajer investasi (MI) menerapkan strategi yang beragam untuk mencapai target dana kelolaan reksadana hingga akhir tahun ini.

Salah satunya, PT Sucorinvest Asset Management yang menerapkan sejumlah strategi untuk mencapai target dana kelolaan reksadana hingga akhir tahun ini sebesar Rp 30 triliun.

"Strateginya, yakni secara aktif melakukan kegiatan literasi dan inklusi keuangan, penambahan saluran distribusi, serta memperluas akses ketersediaan produk-produk terutama di agen penjual," ucap Investment Specialist Sucor Asset Management Toufan Yamin kepada KONTAN.CO.ID, Jumat (22/9).

Sementara itu, Toufan menyatakan dana kelolaan reksadana Sucorinvest hingga Agustus 2023 mencapai Rp 28 triliun. Dia menerangkan nilai itu turun sekitar 27% secara year on year (YoY) yang disebabkan sejumlah hal, yakni naiknya volatilitas kinerja produk investasi seiring dengan kenaikan Fed Rate yang mengakibatkan flight to safety hingga naiknya suku bunga deposito.

Baca Juga: Sucorinvest Terapkan Strategi untuk Capai Target Dana Kelolaan Rp 30 Triliun

Toufan juga mengatakan Sucorinvest hingga akhir 2023, berencana merilis 1 produk dan memperluas ketersediaan produk-produk di agen penjual. Adapun produk yang akan dirilis merupakan jenis reksadana saham off-shore berbasis dolar AS.

Perusahaan lainnya, PT BRI Manajemen Investasi (BRI MI) menyampaikan akan mengoptimalkan sejumlah produk untuk mencapai target dana kelolaan reksadana hingga akhir tahun ini.

Terkait hal itu, Direktur BRI MI Upik Susiyawati menyebut perusahaannya menargetkan pertumbuhan dana kelolaan reksadana secara total sekitar Rp 3 triliun sampai Rp 5 triliun hingga akhir tahun ini. Adapun sampai Agustus 2023, BRI MI mencatatkan dana kelolaan reksadana sebesar Rp Rp 27,5 triliun.

Dia perusahaannya akan berfokus pada produk yang sudah menjadi pilihan nasabah dari segmen retail maupun institusi. 

"Salah satunya melalui produk unggulan kami, BRIF, yang merupakan reksadana campuran dengan membagikan dividen secara berkala atau bulanan. Produk itu tumbuh signifikan dari Rp 106 miliar menjadi Rp 2,1 triliun," ungkapnya.

Upik menambahkan produk BRIF ditargetkan untuk nasabah segmen retail. Sementara itu, dia menyatakan dalam periode September 2023 hingga Desember 2023, perusahaannya masih menargetkan pertumbuhan di produk Reksa Dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screen.

Upik juga menyampaikan sampai akhir tahun ini, BRI-MI berencana untuk meluncurkan satu lagi produk, yakni Reksadana Terproteksi (RDT). Dalam hal itu, BRI MI lebih berfokus meningkatkan kualitas produk yang telah ada melalui penajaman strategi investasi, peningkatan size, dan mengoptimlkan mitra-mitra channel distribusi. 

Adapun PT Bahana TCW Investment Management juga menerapkan sejumlah strategi jitu untuk mencapai target pertumbuhan dana kelolaan reksadana hingga akhir tahun ini. Direktur Bahana TCW Danica Adhitama menyebut Bahana TCW menargetkan hingga akhir tahun posisi dana kelolaan reksadana perusahaan bisa tumbuh 3% hingga 5%.

Baca Juga: BRI MI Bakal Optimalkan Pertumbuhan Sejumlah Produk untuk Capai Target AUM

"Pemenuhan target dapat dilakukan dengan memasarkan kelas aset obligasi yang saat ini valuasi relatif murah dan saham dengan memanfaatkan momentum window dressing," katanya kepada KONTAN.CO.ID, Jumat (22/9).

Sementara itu, Danica menyebut Bahana TCW sampai akhir tahun masih akan memasarkan beberapa produk. Adapun produknya merupakan pasar uang dan pendapatan tetap. 

Danica juga menerangkan dana kelolaan reksadana Bahana TCW naik drastis dari posisi akhir Desember 2022 Rp 37,14 triliun menjadi Rp 44,72 triliun pada Agustus 2023. Dia menjelaskan pertumbuhan itu disebabkan sejumlah hal. 

"Kinerja produk dan penambahan investor yang masuk menjadi aspek yang memengaruhi pertumbuhan dana kelolaan," ungkap Danica. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×