kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor asing ramai-ramai membidik bank di Tanah Air, inikah alasannya?


Kamis, 16 Juli 2020 / 20:48 WIB
Investor asing ramai-ramai membidik bank di Tanah Air, inikah alasannya?
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank Bukopin, Jakarta, Selasa (30/06). Beberapa tahun belakangan industri perbankan tanah air terus dibidik oleh sejumlah investor asing. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa tahun belakangan industri perbankan tanah air terus dibidik oleh sejumlah investor asing. Sepanjang 2020 saja, Kontan.co.id mencatat setidaknya ada empat bank tanah air yang diakuisisi atau porsi kepemilikan asingnya bertambah signifikan.

Aksi paling spektakuler dilakukan oleh Bangkok Bank yang mengakuisisi PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari PT Astra International Tbk (ASII), dan Standard Chartered Bank (SCB). Aksi yang dimulai Desember tahun lalu ini rampung pada Mei 2020, Bangkok Bank merogoh Rp 33,66 triliun buat ambil 89,12% saham Bank Permata milik Astra dan SCB.

Baca Juga: OJK buka opsi perpanjang restrukturisasi? Begini kata bankir

Selanjutnya ada KB Kookmin Bank yang setelah melalui drama dengan pemegang saham PT Bosowa Corporation, akhirnya didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengempit 67% saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).

Kookmin Bank berkomitmen menyediakan dana US$ 200 juta untuk jadi pengendali menggantikan Bosowa sekaligus untuk membantu masalah likuiditas Bank Bukopin. Kini Bank Bukopin juga tengah mempersiapkan aksi private placement guna memuluskan rencana Kookmin

Kemudian ada Kasikorn Bank yang juga berminat meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bank Maspion Tbk (BMAS) hingga menjadi 40%. April lalu Kasikorn Vision Co Ltd (KVision), entitas anak KAsikorn Bank teken perjanjian jual beli saham dengan PT Alim Investindo, PT Maspion, PT Husin Investama, PT Maspion Investindo serta lima pemegang saham individual untuk membeli 30,01% saham Bank Maspion.

“Nilai tambahan modal dari Kasikorn minimal Rp 3 triliun. Modal tambahan ini akan digunakan untuk memenuhi ketentuan modal inti dari OJK minimum Rp 3 triliun pada 2022, selain itu untuk pengembangan IT,” kata Bos Maspion Grup Markus Alim kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Baca Juga: Pindad akan cari pendanaan bank untuk kejar pesanan amunisi Kementerian Pertahanan

Meskipun bakal mengempit hingga 40% saham Bank Maspion, Alim bilang pengendalian Bank Maspion kelak akan tetap digenggam oleh Maspion Grup.

Sementara yang teranyar tersiar kabar dari PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) kabarnya bakal berganti pengendali terakhir, Dato Sri tahir bakal digusur oleh Cathay Life Insurance Co Ltd. Sayang belum ada kepastian soal ini, Saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Tahir bilang belum ada pembicaraan soal ini.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×