kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Investor Jepang ingin tambah investasi bank


Rabu, 27 Desember 2017 / 08:30 WIB
 Investor Jepang ingin tambah investasi bank


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor Jepang ingin kian menancapkan investasinya di perbankan Indonesia. Setelah bulan lalu Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) berencana masuk PT Bank Danamon Indonesia Tbk, kini Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) ingin mendekap lebih erat PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN).

CEO SMFG Takeshi Kunibe mengatakan, pihaknya ingin melebarkan operasi bisnis perbankan di pasar Asia yang sedang berkembang, salah satunya di Indonesia. "Kami ingin meningkatkan kepemilikan saham dan menjadi pemegang saham mayoritas di masa depan," kata Kunibe seperti dilaporkan Reuters, Senin (25/12).

Bank terbesar kedua di Jepang ini telah merogoh dana besar untuk mencaplok bank di Indonesia. Pada tahun 2013 dan tahun 2014, SMFG menghabiskan dana sekitar 150 miliar atau setara dengan US$ 1,32 miliar untuk membeli 40% saham BTPN.

Saat ini SMFG melalui Sumitomo Mitsui Banking Corporation selaku pemegang saham pengendali (PSP) memiliki 40% saham di BTPN. Diikuti, Summmit Global Capital Management B.V yang memiliki 20,00% saham dan TPG Nusantara S.a.r.l sebesar 8,38% saham.

Kunibe mengakui, regulator perbankan di Indonesia memiliki aturan yang ketat untuk kepemilikan saham di bank-bank lokal. Salah satunya, aturan tentang lembaga keuangan maksimal memiliki 40% saham di bank.

Sedangkan individu atau perorangan dibatasi maksimal 20% saham, dan korporasi non lembaga keuangan maksimal 30% saham. Menurut Kunibe, SMFG akan mempelajari peraturan pemilikan saham dan permodalan di perbankan global termasuk di Indonesia. Ini untuk menentukan keputusan di masa mendatang.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait SMFG ingin memperbesar saham di BTPN. "BTPN pada waktunya akan komunikasi ke OJK. Dan, kalau memang ada rencana, ini merupakanaksi korporasi yang lazim sepanjang nanti sesuai koridor aturan," jelasnya kepada KONTAN, Selasa (26/12).

Satu lagi investor Jepang yang ingin merangsek masuk di bisnis perbankan Indonesia adalah MUFG. Mengutip rilis Temasek Holdings Pte Ltd menyebutkan bahwa MUFG ingin memiliki 73,8% saham di Bank Danamon. Saat ini, Temasek via Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd menguasai 67,37% saham Danamon.

Pada 26 Desember 2017, Bank Danamon telah menerima pemberitahuan dari AFI bahwa MUFG telah meneken perjanjian jual beli saham bersyarat dengan AFI dan entitas terafiliasi lain dengan jumlah keseluruhan 73,8% dari total saham Bank Danamon.

Investasi tersebut akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap awal MUFG membeli 19,9% saham Danamon dengan harga Rp 8.323 per saham. Tahap kedua, MUFG akan membeli 20,1% saham Danamon. Lalu, tahap ketiga, MUFG akan menambah lagi hingga menjadi lebih dari 73,8% saham Danamon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×