Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel atau sukuk ritel seri SR022 telah dibuka mulai akhir pekan lalu. Dengan kupon hingga 6,55%, beberapa bank yang jadi mitra distribusi pun telah mematok target cukup tinggi.
Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk yang menargetkan penjualan sukuk ritel seri SR022 ini mencapai lebih dari Rp 3 triliun.
VP Wealth Management Bank Mandiri Sista Pravesthi bilang alasan memasang target segitu karena memperkirakan animonya masih besar.
“Hal ini tercermin dari realisasi penjualan SBN Ritel seri sebelumnya yang juga cukup tinggi,” ujar Sista.
Baca Juga: Bank Incar Penjualan Sukuk Tabungan ST014, Bisa Dibeli di 19 Bank Mitra Distribusi
Ia menjelaskan beberapa hal yang mempengaruhi minat investor pada seri ini antara lain imbal hasil yang menarik dan keamanan investasi.
Terlebih,Investasi sukuk juga menarik minat khususnya kepada investor yang ingin tetap berinvestasi dengan menerapkan prinsip syariah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tenor yang paling diminati oleh investor saat ini adalah produk dengan tenor jangka pendek. Adapun, tenor paling pendek adalah tiga tahun dengan kupon 6,45%.
“Dengan beberapa pertimbangan yaitu potensi imbal hasil yang diberikan masih lebih tinggi dari produk konvensional lainnya, seperti deposito perbankan,” tambahnya.
Baca Juga: Penawaran Sukuk Ritel SR022 Dibuka Jumat (16/5), Segini Besaran Kupon yang Ditawarkan
Selanjutnya, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menargetkan pemesanan sukuk ritel ini setidaknya minimal Rp 1 triliun. Ini sesuai dengan apa yang disampaikan kepada Kementerian Keuangan.
“Dalam efektif 4 hari penawaran ini kami melihat pemesanan sudah mulai meningkat, tercermin pula dari pemesanan SID baru yang juga mulai berdatangan,” ujar General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia.
Ia bilang salah satu hal yang menjadi pengaruh investor untuk memesan SR022 imbal hasil yang diberikan masih relative tinggi. Tak hanya itu, SR022 dapat diperjuabelikan di pasar sekunder, sehingga menjadi salah satu pertimbangan investor juga.
Secara historis, Henny menyebutkan rata-rata nominal mayoritas pemesan SBN ritel berada pada Rp 100 juta per investor. Dengan catatan, pemesan dengan nominal di bawah rata-rata tersebut juga sangat banyak.
Baca Juga: Investasi Halal dengan Imbalan Pasti, Sukuk Ritel SR022 Tawaran Kupon 6,45%-6,55%
“Mayoritas investor memesan tenor tiga tahun, dengan jatuh tempo yang lebih pendek,” tambahnya.
Sementara itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Hera F. Haryn enggan menyebutkan berapa target penjualan SR022 ini. Namun, ia menyebutkan pada penerbitan SR021 sebelumnya BCA berhasil mencapai lebih dari Rp 6,4 triliun.
Per 18 Mei 2025, Hera menyebutkan SR022 telah terjual lebih dari Rp 300 miliar. Komposisi terbanyak untuk pemesanan pada tenor tiga tahun, yakni mencapai lebih dari 70%, sesuai kebutuhan para investor.
Baca Juga: Hari Ini (16/5) Sukuk Ritel SR022 Kupon 6,55% Dijual, Simak Cara Pemesanan Via Online
Sama halnya dengan bankir lainnya, Hera bilang SR022 memiliki berbagai kelebihan, seperti jenis imbal hasil fixed rate dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan berpotensi mengalami kenaikan harga jika suku bunga BI turun.
“Serta adanya fleksibilitas karena sukuk ritel dapat dijadikan agunan kredit modal produktif dan Secured Personal Loan di BCA,” tambahnya.
Selanjutnya: Gojek Tegaskan Layanan Tetap Berjalan Normal Meski Ada Aksi Demo Ojol
Menarik Dibaca: Indo Premier Luncurkan IPOT Bond, Jual Obligasi Langsung ke Investor Ritel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News