kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jaga biaya dana rendah, BRI genjot dana murah


Kamis, 26 Oktober 2017 / 18:09 WIB
Jaga biaya dana rendah, BRI genjot dana murah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan sembilan bulan pertama tahun 2017, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) mencatatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 10,9% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 770,6 triliun.

Direktur Utama BRI Suprajarto menyebut dari total DPK tersebut sebanyak 55,4% masih didominasi oleh dana murah alias current account saving account (CASA).

Lebih lanjut, bank nomor wahid di Indonesia ini mengatakan pihaknya memang tengah fokus untuk menhimpun dana murah dibandingkan dengan deposito. Tujuannya, agar biaya dana atau cost of fund (cof) BRI semakin ditekan rendah.

Selain itu, dalam rencana jangka panjangnya BRI juga menargetkan komposisi CASA berada di level 60% dibanding total DPK

"Saat ini biaya dana BRI tercatat 3,47% atau turun dibandingkan dengan biaya dana periode yang sama tahun lalu 3,89%," katanya di Jakarta, Kamis (26/10).

Suprajarto berharap, dengan biaya dana ditekan rendah BRI dalam jangka menengah BRI akan dapat semakin leluasa memberikan suku bunga pinjaman yang kompetitif kepada masyarakat.

"Strategi penguatan CASA BRI ini sejalan dengan arah kebijakan perseroan dan transaction banking menjadi salah satu alat untuk meraup CASA," tambahnya.

Secara terpisah, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan dari sisi suku bunga kredit sebenarnya perseroan telah beberapa kali menurunkan bunga guna mencapai single digit.

Antara lain, kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara rata-rata sudah turun dari 12,5% menjadi 11% dalam setahun terakhir ini.

"Untuk segmen konsumer, khusus payroll, bunga kredit turun lebih besar lagi. Sementara bunga kredit korporasi sudah 9,9%," kata Haru.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×