Reporter: Roy Franedya |
JAKARTA. Perbankan gencar mendirikan anak usaha di bidang asuransi. Yang teranyar, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengakuisisi PT Transpacific Insurance dan PT Bank Mandiri Tbk membeli PT Asuransi Dharma Bangsa. Kedua bank papan atas itu sudah mendapat restu pemegang saham dan sedang mengurus izin ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Apa yang mereka kejar dari aksi korporasi ini? Menurut para bankir, bank akan menikmati tiga keuntungan sekaligus. Pertama, pendapatan perusahaan meningkat dan pos pemasukan bertambah, terutama dari pendapatan berbasis komisi atau fee based income. Kedua, memperluas basis nasabah. Ketiga, menjaga kualitas kredit.
Menurut Jahja Setiaatmadja, Plt Direktur Utama BCA, akuisisi asuransi kerugian terkait dengan rencana BCA menggenjot bisnis Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dan Kredit Kendaraan bermotor (KKB). Kedua produk kredit ini membutuhkan perlindungan asuransi. "Dengan memakai asuransi sendiri, profitability BCA akan meningkat," ujarnya, Minggu (29/5).
BCA ingin menjadi pemegang saham mayoritas Transpacific. Namun, rencana ini terbentur peraturan Bapepam-LK. Sebab, ketika diakuisisi, Transpacific masih rugi. "Bila BCA bisa menjadi pemegang saham mayoritas, kami akan masuk tahun ini," tambahnya.
Karena dari sisi regulasi belum memungkinkan, BCA mengakuisisi Transpacific melalui anak usahanya BCA Finance sebesar 25% dan lembaga Dana Pensiun BCA sebanyak 75%. Nilai akuisisi mencapai Rp 40 miliar. Mereka juga menyiapkan nama baru; Central Sejahtera Insurance.
Bank Mandiri membeli asuransi kerugian juga untuk disinergikan dengan unit bisnis lain yang terkait dengan penyaluran pinjaman, seperti kredit kendaraan, mikro dan syariah. "Asuransi kerugian ini akan memiliki sinergi yang baik dengan pengembangan bisnis ritel dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Mandiri Tunas Finance," ujar Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri. Sebelumnya, Mandiri menjadi pemegang saham mayoritas di AXA Mandiri Financial Services.
Mandiri masuk ke Asuransi Dharma Bangsa melalui mekanisme rights issue (penerbitan saham baru) yang akan terlaksana pada kuartal III 2011. Total investasi mencapai Rp 60 miliar.
Pahala Nugraha Mansury, Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, kedua asuransi itu akan menggarap nasabah sesuai dengan entitas bisnisnya masing-masing.
Tahun 2010, laba AXA Mandiri Rp 470 miliar plus pendapatan komisi Rp 240 miliar. "AXA menyumbang sekitar
Rp 820 miliar pada laba kami Rp 9,2 triliun," ujarnya.
Bank papan atas lainnya juga punya anak dan cucu usaha asuransi. Di antaranya, BRI yang memiliki BRIngin Life, Bank Danamon dengan Adira Insurance, dan BTN dengan Asuransi Binagriya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News