kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaga likuiditas, multifinance kembali rilis obligasi


Rabu, 05 Agustus 2020 / 19:56 WIB
Jaga likuiditas, multifinance kembali rilis obligasi
ILUSTRASI. Penjualan mobil seken di Adira Expo,


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), perusahaan pembiayaan kembali memacu penyaluran pembiayaan secara hati-hati. Pendanaan dilakukan guna mendukung bisnis perusahaan.

Belum lagi, perusahaan pembiayaan harus memenuhi kewajiban utang maupun kredit jatuh tempo dari pemberi dana. Karenanya, perusahaan pembiayaan mulai merilis surat utang untuk menjaga likuiditas keuangan.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (AMDF) misalnya telah merilis Obligasi PUB V dan Sukuk Mudharabah IV Tahun 2020 senilai Rp 1,5 triliun pada Juli 2020 lalu. 

Baca Juga: Pembiayaan baru Adira Finance hanya Rp 10,1 triliun kuartal II-2020

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila bilang sebenarnya perusahaan hanya membutuhkan pendanaan senilai Rp 12 triliun. Menurutnya, perusahaan telah menandatangani fasilitas stand by loan dari Bank MUFG sebesar US$ 280 juta. Pinjaman ini merupakan dukungan dari MUFG sebagai pemegang saham AMDF untuk mendukung likuiditas keuangan.

Bahkan pada awal 2020, Adira memperoleh pinjaman sindikasi offshore sebesar US$ 300 juta. Made menyatakan hingga 30 Juni 2020, komposisi pinjaman eksternal Adira Finance terdiri atas 60% pinjaman bank baik onshore dan offshore dan 40% berasal dari obligasi dan sukuk.

“Dalam menghadapi kondisi krisis pandemi saat ini, kami telah memenuhi tingkat likuiditas dan kebutuhan pendanaan. Kami memiliki sumber pendanaan yang terdiversifikasi meliputi pembiayaan bersama dengan Bank Danamon, dan pinjaman eksternal terdiri atas fasilitas kredit dari perbankan baik dari onshore maupun offshore, dan penerbitan obligasi. Pembiayaan bersama mewakili dari 44% dari piutang yang dikelola,” tutur Made, Selasa (4/8).

Begitupun dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2020 dengan nilai emisi sebesar Rp 500 miliar. Pendanaan itu bakal digunakan untuk menopang pembiayaan di paruh kedua 2020.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan BFI Finance, Sudjono bilang sektor pembiayaan Indonesia memang menghadapi tekanan signifikan dari sisi pertumbuhan bisnis, profitabilitas, dan kualitas aset dari perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi covid-19 dan langkah-langkah pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×