Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga tingkat Non Performing Financing (NPF) tetap terkendali.
Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan salah satu strateginya, yakni menerapkan prinsip menajemen risiko dengan hati-hati hingga penguatan proses collection agar lebih efektif untuk mengurangi potensi kredit macet.
"Selain itu, perusahaan juga melakukan segmentasi pembiayaan yang selektif sesuai risk appetite," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (11/4).
Gani tak memungkiri fenomena pelemahan daya beli masyarakat dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi tantangan tersendiri yang berpotensi meningkatkan NPF.
Baca Juga: Adira Finance Sebut NPF Perusahaan Masih di Bawah Rata-rata Industri Multifinance
Meski demikian, dia tetap optimistis Adira Finance dapat menjaga kualitas aset melalui mitigasi risiko yang proaktif, termasuk pemantauan portofolio secara berkala dan penguatan sistem peringatan dini. Dengan demikian, risiko peningkatan NPF dapat dimitigasi dengan baik.
Sementara itu, NPF Adira Finance tercatat masih di bawah rata-rata industri perusahaan pembiayaan atau multifinance.
Per Februari 2025, Adira Finance mencatat tingkat NPF perusahaan berada di level 2,2%. Gani bilang angka itu masih dalam batas internal yang ditetapkan perusahaan dan di bawah rata-rata industri.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat NPF Gross perusahaan pembiayaan per Februari 2025 sebesar 2,87%. Angka itu membaik, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,96%.
Selanjutnya: Astra Otoparts Siapkan Strategi Hadapi Potensi Banjir Impor akibat Tarif Tinggi AS
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Produk Spesial Mingguan hingga 15 April 2025, Sampo Diskon Rp 19.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News