Reporter: Roy Franedya | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Nilai pembayaran klaim asuransi peserta PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) per akhir Oktober 2009 mencapai Rp 6 triliun. Realisasi pembayaran klaim itu jauh lebih tinggi dibandingkan taksiran biaya klaim Jamsostek sepanjang tahun ini, yaitu Rp 4 triliun.
Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga mengatakan, pembayaran klaim terbesar adalah klaim untuk jaminan hari tua (JHT). "Peserta yang mengajukan klaim JHT per akhir Oktober melampaui biaya klaim JHT kami di sepanjang 2008," ujar Hotbonar.
Sebagai gambaran, di tahun 2008, peserta Jamsostek yang mencairkan JHT lebih dari 700.000 orang. Mereka yang berhak mengajukan klaim JHT adalah peserta yang sudah pensiun, berusia 55 tahun. Mereka yang sudah berhenti dari pekerjaan selama sebulan dan telah lima tahun menjadi anggota juga berhak mengajukan klaim JHT.
Permohonan klaim selain JHT, semisal Jaminan Keselamatan Kerja (JKK), di tahun ini masih sebanding dengan jumlah di tahun lalu. Klaim JKK yang diterima Jamsostek tahun ini, hingga akhir Oktober mencapai 67.872, atau setara 72% dibanding total klaim tahun lalu, 93.823 orang.
Demikian juga dengan jaminan kematian (JK). Selama 10 bulan di 2009, Jamsostek memenuhi klaim JK dari 9.820 orang, atau setara 62% dari total klaim di sepanjang 2008, yaitu 14.451.
Hotbonar menduga, peningkatan klaim JHT terjadi karena banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia setahun belakangan ini. "Untuk gempa di Padang, kami membayar klaim Rp 24 miliar. Ini memang di luar prediksi kami," tambahnya.
Namun, pengelola Jamsostek mengaku tidak kesulitan memenuhi klaim yang naik di luar perkiraan. Hasil investasi Jamsostek sepanjang tahun ini mampu menutup permohonan klaim yang naik.
Hingga akhir kuartal ketiga, hasil investasi bersih Jamsostek Rp 5,7 triliun, atau 91,9% dari target di seluruh tahun 2009, yaitu Rp 6,2 triliun.
Saat ini, Jamsostek menempatkan 45% dana kelolaan di obligasi, 34% berbentuk deposito serta 15% saham. Dan sisanya, 6% dana ditempatkan di berbagai instrumen, termasuk penyertaan langsung.
Jamsostek mencatat laba bersih hingga akhir September sebesar Rp 813 miliar. Sedang target laba bersih 2009 sebesar Rp 1,03 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News