kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jamsostek mulai meregistrasi dana nganggur


Jumat, 28 Januari 2011 / 09:12 WIB
Jamsostek mulai meregistrasi dana nganggur


Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas, Christine Novita Nababan | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kabar gembira bagi Anda yang pernah merasa menjadi peserta program Jaminan Hari Tua (JHT) Jam-sostek, tapi belum pernah mencairkan dana tersebut. Seperti yang sudah dijanjikan, Jamsostek segera menindaklanjuti temuan dana mengnganggur dari peserta tak aktif. Jamsostek akan mendaftar ulang atawa her-registrasi nama-nama peserta program tersebut.

Sekadar mengingatkan, saat bersih-bersih neraca keuangan pada pertengahan 2010 lalu, manajemen Jamsostek menemukan dana menganggur Rp 4,44 triliun. Dana itu merupakan simpanan karyawan yang sudah tak aktif lagi karena pensiun atau keluar dari tempat kerja.

Peserta tidak aktif adalah anggota JHT yang sudah tidak membayar iuran bulanan. Namun, karena status karyawan yang tidak jelas, sampai saat ini mereka belum mencairkan simpanan tadi.

Jamsostek juga menemukan banyak peserta ang memiliki rekening ganda di JHT. Direktur Perencanaan, Pengembangan, dan Informasi Jam-sostek HD Suyono menghitung, terdapat sekitar 3,3 juta rekening ganda.

Jamsostek juga menemukan, dari 22,16 juta peserta JHT pasif, sekitar 1,78 juta yang berusia lebih dari 55 tahun. Artinya, peserta itu bisa mencairkan dana simpanan mereka.

Dalam proses pendaftaran ulang, Jamsostek akan meminta seluruh perusahaan mengirimkan ulang data kartu peserta. Selanjutnya, Jamsostek akan menyisir setiap data yang baru dan mencocokkan dengan dokumen lama. "Tahun ini kami akan memulainya dan bisa selesai sebelum akhir tahun," kata Hotbonar Sinaga, Direktur Utama Jamsostek, kemarin.

Kartu tunggal

Memang, proses ini akan memakan waktu lama. Sebab her-registrasi itu bukan hanya untuk pengembalian dana menganggur, namun, juga untuk seluruh peserta JHT yang masih aktif membayar iuran setiap bulan.

Tujuannya adalah merapikan data sekaligus membersihkan nomor peserta ganda. "Di 2012, semua nomor peserta akan diperbarui dan dipastikan setiap orang hanya memiliki satu rekening," terang Hotbonar.

Bagi pemilik rekening ganda, akan diberlakukan amalgamasi. Ini proses penggabungan saldo dari kartu kepesertaan yang lama dan baru. "Setelah proses ini selesai, dana itu akan dikembalikan ke pemiliknya sendiri," tandas Hotbonar.

Sampai akhir 2010, Jamsostek berhasil mengumpulkan dana kelolaan sekitar Rp 98 triliun. Itu termasuk hasil investasi sekitar Rp 9 triliun lebih. Manajemen menargetkan, tahun ini bisa meningkatkan dana kelolaan menjadi Rp 115 triliun atau tumbuh 17%.

Vice President Public and Marketing Communication PT Telkom Eddy Kurnia menilai, her registrasi akan merepotkan perusahaan. Sebab, perusahaan harus membongkar data lama. Padahal, akurasi peserta JHT merupakan tanggung jawab Jamsostek.

Ke depan, Eddy berharap, Jamsostek selalu mencocokan data peserta secara rutin, minimal tiga bulan sekali. "Jadi datanya akan lebih up date, bila ada perpindahan karyawan," kata Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×