Reporter: Raymond Reynaldi, Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Melunaknya tingkat suku bunga perbankan, mendorong PT Jamsostek menyesuaikan kembali strategi pengelolaan dana investasi.
Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga bilang, pihaknya pun akan meningkatkan porsi penempatan dana di obligasi dan menyusutkan porsi deposito. Hingga akhir semester satu ini, Jamsostek memperkirakan komposisi penempatan di obligasi bakal menggemuk hingga diatas 50% dari total portofolio investasi.
“Ini karena kami switch dari deposito ke obligasi demi hasil investasi yang optimal,” ujar Hotbonar, Senin (21/6).
Pengalihan itu berimbas pada penempatan Jamsostek di deposito perbankan. Porsinya diperkirakan melorot dari 30% menjadi 25% pada semester satu ini. “Karena suku bunga deposito sudah di 7%, sedang obligasi masih memberikan imbal hasil dua digit,” terangnya.
Adapun, sisa komposisi penempatan investasi Jamsostek, yakni eksposure saham sebesar 20%, penyertaan langsung dibawah 1% dan reksadana 3%. Adapun, obligasi yang menjadi incaran Jamsostek adalah obligasi yang diterbitkan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
“Untuk PLN sekitar Rp 1 triliun dan Telkom antara Rp 1 triliun - Rp 1,2 triliun,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News