Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Rupanya, deposito masih menjadi instrumen investasi favorit perusahaan asuransi. Setidaknya hal itu tampak dari strategi investasi dua perusahaan asuransi, yakni Asuransi Jaya Proteksi (Japro), dan Pan Pacific Insurance (Panfic).
Japro akan menambah porsi dana di deposito, dari 42% pada Mei lalu menjadi 50% di semester kedua tahun ini. Perusahaan asuransi umum kelas menengah ini akan memangkas portofolio reksadana dari 35% menjadi 31% dan portofolio saham dari 9% menjadi 5%.
Direktur Japro Nicolaus Prawiro mengatakan, pihaknya memang tidak berminat memperbesar porsi investasi di saham karena terlalu berisiko. Sementara langkah memperbesar porsi investasi di deposito bertujuan agar kerjasama dengan perbankan semakin erat.
Maklum, perbankan memegang peran penting terhadap kontribusi premi Japro. Selama ini Japro bekerjasama dengan sejumlah bank dalam memasarkan produk kredit pemilikan rumah (KPR). Panfic juga meletakkan dana investasi lebih besar lagi di deposito. "Porsinya 65%," kata Wakil Presiden Direktur Panfic Junaedi. Sayang, ia enggan merinci alokasi di instrumen lain.
Hingga akhir tahun, Japro menargetkan dana investasi Rp 750 miliar, tumbuh 23% dari Desember 2010 lalu sekitar Rp 573 miliar. Tapi hingga Mei 2011, dana investasi Japro baru mencapai Rp 538 miliar. Penurunan dana investasi ini karena April lalu Japro baru membagikan dividen sebesar Rp 50 miliar kepada pemegang saham. "Sampai Mei jumlah dana kelolaan memang masih kecil, tapi mulai Juni hingga akhir tahun jumlahnya akan meningkat drastis, karena perolehan premi bertambah," kata Nicolaus.
Japro menargetkan, imbal hasil investasi tahun ini sekitar 6%. Tidak berubah dibandingkan tahun lalu.
Panfic menargetkan, tahun ini memiliki dana kelolaan sekitar Rp 150 miliar. Hingga akhir semester satu, jumlah dana kelolaan Panfic baru mencapai Rp 70 miliar dengan target hasil investasi 7%.
Kedua perusahaan asuransi ini optimistis, di semester kedua ini pertumbuhan dana kelolaan bakal lebih tinggi. Maklum, biasanya industri multifinance akan panen besar-besaran ketika Hari Raya. Begitu juga asuransi kendaraan bermotor. Total aset Panfic saat ini Rp 125 miliar. Marcel Colondam, Presiden Direktur Panfic, optimistis target aset sebesar Rp 240 miliar di akhir tahun bakal tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News