kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Jasa Raharja andalkan obligasi jadi investasi


Rabu, 22 Februari 2012 / 16:24 WIB
Jasa Raharja andalkan obligasi jadi investasi
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Mona Tobing |

JAKARTA. Jasa Raharja masih akan mengandalkan obligasi sebagai sumber investasi tahun ini. Sebab, surat utang itu dianggap memiliki risiko lebih kecil dibandingkan saham. Bahkan, manajemen menilai hasil investasi di pasar obligasi lebih optimal ditambah lebih mudah mencairkan investasi tersebut saat kebutuhan mendesak.

"Keuntungan yang berasal dari deposito terus menurun. Karena itu, kami lebih memilih penempatan dana pada instrumen surat utang negara (SUN). Apalagi dengan melihat pergerakan saham yang tidak terlalu stabil, risiko di dalamnya terlalu besar. Kami tidak berani bermain risiko yang tinggi," terang Zulfianto Arbi, Kepala Divisi Investasi Jasa Raharja, Rabu (22/2).

Pada Desember 2011 lalu, Jasa Raharja menempatkan dana investasi pada obligasi sebesar Rp 2,8 triliun. Kemudian, reksadana Rp 1,7 triliun. Saham memiliki porsi yang lebih sedikit yaitu Rp 504 miliar.

Penempatan dana di penyertaan langsung mencapai Rp 233,8 miliar dan deposito sebesar Rp 233 miliar. Total dana investasi Jasa Raharja pada Desember 2011 mencapai Rp 5,7 triliun atau tumbuh 21% dibandingkan 2010 sebesar Rp 4,68 triliun. Hasil dana investasi tahun 2011 mencapai Rp 600 miliar atau 30% dari total dana investasi.

Tahun ini, Jasa Raharja hanya mengincar dana investasi sebesar Rp 6 triliun atau tumbuh 5% dari total dana investasi tahun 2011 sebesar Rp 5,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×