Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatat penurunan total investasi hingga September 2023. Meski demikian, perusahaan pelat merah ini optimistis di tahun 2024 investasi bakal meningkat.
Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara menyampaikan per September 2023 total investasi Jasindo tercatat sebesar Rp 3,45 triliun, turun 2,41% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Instrumen obligasi tercatat menjadi instrumen paling dominan pada portofolio investasi per September 2023 yaitu sebesar 52,17%, di mana 80,21%-nya merupakan obligasi pemerintah,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12).
Baca Juga: Jasindo: Sebanyak 75,59% Klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Akibat Kekeringan
Diwe mengungkapkan, hingga akhir tahun diperkirakan aset investasi Jasindo akan berada di kisaran Rp 3,35 triliun. Jika dilihat, target ini turun dari posisi September 2023, sayangnya Diwe tak menjelaskan alasan penurunan ini.
“Di tahun 2024, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan bisnis Jasindo, aset investasi diperkirakan akan berada pada level Rp 4,04 triliun atau tumbuh 20,80% yoy,” ungkapnya.
Diwe menuturkan, untuk mencapai target investasi di tahun 2024 pihaknya telah menyusun strategi yang bakal dilancarkan. Di antaranya, Jasindo secara konsisten menerapkan strategi Liability Driven Investment (LDI).
“Ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil investasi dan menjaga tingkat likuiditas perusahaan guna menjamin terpenuhinya kewajiban yang muncul di masa yang akan datang,” tuturnya.
Baca Juga: Ada Perubahan, Ini Susunan Direksi Jasindo Terbaru
Diwe menambahkan, instrumen obligasi akan tetap mendominasi portofolio investasi di tahun depan dengan bobot sebesar 54,35%.
“Selain itu, instrumen deposito dan reksadana juga menjadi pilihan investasi terutama ditujukan untuk menjaga tingkat likuiditas perusahaan sesuai dengan Liability Profile perusahaan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News