Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) berniat memperbesar portofolio ritel hingga 30% dari total pendapatan premi di akhir tahun 2010. Saat ini, porsi ritel baru mencapai 25% dari total premi perusahaan asuransi BUMN itu. Sebagian besar alias 75% premi berasal dari nasabah korporasi.
Direktur Ritel Asuransi Jasindo Soeranto mengatakan, target pendapatan premi dari ritel hingga akhir tahun mencapai Rp 750 miliar. "Rencana memperbesar porsi ritel ini terkait keinginan Jasindo memperbesar laba," ujar Soeranto, kepada KONTAN, Rabu (11/8) dia.
Dari hitung-hitungan, kontribusi ritel terhadap laba lebih besar, karena klaim mereka relatif kecil. Berbeda dengan klaim korporasi yang besar. Bahkan ada yang mencapai Rp 50 miliar. "Selain itu, hasil underwriting di ritel juga sangat tinggi," jelasnya.
Langkah memperbesar porsi ritel antara lain bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki klien atau nasabah banyak. Misalnya Perum Pegadaian. Agustus ini, Jasindo resmi bekerja sama dengan Perum Pegadaian, dengan nilai premi Rp 3,7 miliar untuk periode satu tahun.
Kerjasama ini berupa pengadaan asuransi kecelakaan diri, termasuk kematian dan kebakaran rumah tinggal untuk para nasabah Perum Pegadaian. "Nilai premi terlihat besar. Tapi nasabah Pegadaian banyak, mencapai jutaan. Jadi dihitung per nasabah nilainya tidak besar," urai Soeranto.
Sementara pembayaran tanggungan Jasindo nilainya beragam, tergantung paket asuransi nasabah. "Bisa Rp 5 juta, Rp 10 juta, atau Rp 20 juta," cetusnya.
Selain Pegadaian, Jasindo juga mengincar perbankan. Perusahaan asuransi umum ini sudah mendekati bank-bank milik pemerintah, seperti Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Jasindo menawarkan produk asuransi kecelakaan diri untuk nasabah kredit bank-bank itu. "Jadi jika nasabah kredit mereka terjadi sesuatu, seperti meninggal dunia, kami akan meng-cover pembayarannya," ungkapnya. Namun, Soeranto buru-buru menegaskan, pembicaraan antara Jasindo dan bank-bank BUMN tersebut masih berjalan.
Oh ya, Jasindo juga melirik operator selular, seperti Telkomsel. Untuk perusahaan seluler, produknya serupa dengan bank. Artinya, kalau ada nasabah Telkomsel tidak bisa membayar tagihan karena kecelakaan dan meninggal dunia, Jasindo akan melunasi tagihannya. "Pembicaraan dengan Telkomsel juga masih alot," akunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News