Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jawa Barat menjadi salah satu lumbung padi utama nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga provinsi penyumbang produksi padi terbesar adalah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Jawa Barat sendiri mencatat produksi padi sebesar 9,10 juta ton gabah kering giling (GKG) per tahun, dengan luas tanam yang cukup signifikan.
Melihat potensi sekaligus kerentanan sektor pertanian, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menghadirkan perlindungan melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Properti Jasindo Capai Rp 164 Miliar pada Kuartal I-2025
Program ini bertujuan memberikan rasa aman kepada petani saat menghadapi risiko gagal panen akibat banjir, kekeringan, maupun serangan organisme pengganggu tanaman.
"Kami melihat betapa rentannya usaha tani terhadap faktor cuaca dan lingkungan. Melalui AUTP, kami berharap petani memiliki ketenangan dalam menjalani musim tanam karena ada perlindungan ketika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan," ujar Direktur Utama PT Asuransi Jasindo, Andi Samuel dalam keterangan resmi, Rabu (14/5).
Sejak ditugaskan oleh pemerintah pada 2015, Jasindo secara konsisten menjalankan program AUTP di berbagai wilayah.
Hingga akhir 2024, program ini telah melindungi lebih dari 278 ribu hektare lahan pertanian dan menjangkau hampir 500 ribu petani di seluruh Indonesia.
Di Jawa Barat saja, AUTP telah mencakup hampir 90 ribu hektare lahan pertanian, dengan nilai klaim mencapai Rp10,8 miliar yang telah disalurkan kepada 272 kelompok tani.
Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Melemah, Ini Strategi Jasindo Dongkrak Premi Asuransi Perjalanan
Komitmen Perlindungan Menyeluruh
Tak hanya di sektor pertanian, Jasindo juga memperluas cakupan perlindungan ke berbagai sektor strategis. Melalui produk Asuransi Barang Milik Negara (ABMN), perusahaan melindungi aset-aset pemerintah dari berbagai risiko.
Jasindo juga aktif dalam edukasi dan pemetaan kebutuhan asuransi untuk pelaku UMKM, sektor infrastruktur, serta lingkungan hidup.
Sepanjang 2024, Jasindo telah menyalurkan Rp2,85 miliar untuk mendukung pembiayaan usaha kecil.
Baca Juga: Transformasi Berbuah Hasil, Jasindo Catat Lonjakan Kinerja dan Jaga Tata Kelola
Selain itu, perusahaan juga berkontribusi dalam aksi mitigasi perubahan iklim dengan menanam 2.000 bibit mangrove dan 2.200 bibit non-mangrove di berbagai wilayah pesisir.
"Kami percaya bahwa peran asuransi bukan hanya mengganti kerugian, tetapi juga membangun ketangguhan. Melalui perlindungan yang menyeluruh, Jasindo berkomitmen menjadi mitra pembangunan yang andal dalam menghadapi berbagai risiko," tutup Andi Samuel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News