Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), menegaskan komitmennya terhadap tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) pascarestrukturisasi besar-besaran yang dimulai sejak 2021.
Pernyataan ini disampaikan menyusul perkembangan kasus hukum yang terkait dengan praktik tata kelola di masa lalu.
Baca Juga: Strategi Jasindo Hadapi Berbagai Tantangan pada 2025
“Asuransi Jasindo menghormati dan mendukung sepenuhnya proses serta putusan hukum yang ditetapkan otoritas berwenang. Kasus ini merupakan bagian dari masa lalu sebelum transformasi dilakukan,” ujar Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/4).
Ia menambahkan, sejak transformasi 2021, manajemen telah memperkuat pengawasan internal dan membangun sistem tata kelola berbasis Governance, Risk, and Compliance (GRC) terintegrasi guna mencegah kejadian serupa terulang.
“Kami proaktif bekerja sama dengan aparat penegak hukum sebagai wujud komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas. Penegakan hukum yang konsisten penting dalam menciptakan ekosistem BUMN yang sehat dan terpercaya,” katanya.
Upaya penguatan juga dilakukan melalui penerapan prudent underwriting dan penyesuaian profil risiko dengan risk appetite perusahaan, serta sertifikasi ISO 37001:2016 terkait Sistem Manajemen Anti-Suap, sebagai bukti komitmen terhadap integritas.
Baca Juga: Daya Beli Lesu, Premi Asuransi Properti Jasindo Turun 12,73% di Kuartal-I 2025
Kinerja Positif Jasindo di Kuartal I-2025
Transformasi tata kelola dan manajemen risiko berbuah manis. Pada kuartal I-2025, Jasindo membukukan hasil underwriting sebesar Rp118,60 miliar, tumbuh 72,67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Risk Based Capital (RBC) pun menguat menjadi 154,92%, menunjukkan ketahanan keuangan yang solid.
Sementara itu, hasil investasi perusahaan tumbuh 20,72% menjadi Rp60,45 miliar, mencerminkan strategi portofolio yang lebih adaptif terhadap dinamika pasar.
“Pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan strategi bisnis dan penguatan manajemen risiko pascatransformasi,” tutur Brellian.
Pertumbuhan signifikan juga tercatat di sejumlah lini produk utama:
- Asuransi Engineering tumbuh 471%, didorong oleh meningkatnya aktivitas konstruksi nasional.
- Asuransi Liability melonjak 309%, mencerminkan peningkatan kesadaran korporasi terhadap manajemen risiko tanggung gugat.
- Asuransi Energy Onshore naik 56%, memperkuat posisi di sektor energi domestik.
- Asuransi Cargo meningkat 43%, seiring pertumbuhan logistik dan perdagangan.
- Asuransi Kecelakaan Diri tumbuh 186%, ditopang distribusi ritel dan B2B2C.
Baca Juga: Jasindo Cetak Laba Naik 52,91% di 2024, Perkuat Literasi dan Inklusi Asuransi
“Capaian ini menunjukkan bahwa transformasi bukan hanya menyelamatkan Jasindo dari krisis kepercayaan, tapi juga memperluas jangkauan ke segmen ekonomi nasional yang terus tumbuh,” pungkas Brellian.
Selanjutnya: Inflasi April Diperkirakan Meningkat Usai Berakhirnya Diskon Tarif Listrik
Menarik Dibaca: Hujan di 2 Daerah Ini, Simak Prakiraan Cuaca Besok (2/5) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News