kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jasindo targetkan premi asuransi marine cargo capai Rp 133 miliar di 2019


Rabu, 29 Mei 2019 / 13:36 WIB
Jasindo targetkan premi asuransi marine cargo capai Rp 133 miliar di 2019


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi umum kian gencar meningkat bisnis di asuransi pengangkutan di laut (marine cargo). Seperti PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) akan menyiapkan strategi meningkat premi dari lini bisnis ini.

Direktur Operasi Ritel Jasindo Sahata L. Tobing mengaku, perseroan menargetkan premi dari lini bisnis ini sebesar Rp 133 miliar.

“Untuk mencapai target kami akan memperbaiki produk, jalur distribusi dan pengembangan teknologi,” kata Sahata kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Merujuk data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), sampai kuartal I 2019, industri mencatatkan premi bruto asuransi marine cargo sebesar Rp 1,18 triliun. Jumlah tersebut hanya meningkat 1,3% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp 1,17 triliun.

Meski demikian, Sahata masih yakin lini usaha ini terus meningkat sampai akhir tahun meski sempat melambat di awal tahun.

Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimuthe menjelaskan perlambatan ini dipengaruhi aktivitas pengangkutan ekspor baru bara dan minyak kelapa sawit (CPO) menggunakan asuransi nasional turun. Jadi eksportir lebih memilih menggunakan asuransi luar negeri untuk memproteksi barang yang diangkut melalui jalur laut.

“Produk kita berkurang untuk ekspor keluar. Jadi mereka lebih banyak menggunakan di luar kemungkinan dari Australia. Tapi apakah hal ini berdampak, saya kira bisa saja,“kata Dody di Jakarta, belum lama ini.

Selain itu, menurut Dody, asuransi impor juga tumbuh lebih kecil karena harga makin kompetitif dengan perusahaan asuransi lain. Tapi penggunaan asuransi nasional diperkirakan membaik seiring kewajiban penggunaan asuransi nasional untuk ekspor batu bara yang berlaku mulai 1 Juni 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×