Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Mutiara Tbk optimis dapat meraih laba pada kinerja sepanjang semester I-2014. Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara, Rohan Hafas mengungkapkan, bank dengan kode emiten BCIC ini optimis akan terus membukukan laba sepanjang kinerja semester pertama tahun ini.
Rohan merinci, sepanjang kuartal I-2014, Bank Mutiara membukukan laba Rp 12,1 miliar. Papa kuartal kedua, perseroan mengharapkan pertumbuhan yang kurang lebih sama dengan kuartal pertama.
Ia menambahkan, bank dengan kode emiten BCIC ini tidak akan terlalu agresif dalam peningkatan kinerja pada masa divestasi. Sebab, strategi eks Bank Century ini ingin meningkatkan nilai, alih-alih pertumbuhan aset. "Kisarannya tidak jauh-jauh dari kuartal I-2014," kata Rohan di Jakarta, Rabu (4/6).
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan Samsu Adi Nugroho menjelaskan bahwa terkait penjualan Bank Mutiara, sudah ada beberapa perusahaan yang memasukkan proposal. "Kemarin dua dan tadi ada beberapa. Mungkin total ada empat sampai perusahaan," jelas Samsu.
Lebih lanjut Samsu mengungkapkan, LPS masih membuka peluang penawaran penjualan Bank Mutiara dari investor yang berminat sampai dengan Kamis (5/6) esok. Setelah itu, LPS akan mengevaluasi proposal yang masuk selama dua hingga tiga pekan.
Seluruh investor memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke tahap selanjutnya. Bagi LPS, penjualan Bank Mutiara harus selesai tahun ini. Pihaknya akan melihat penawaran mana yang dinilai paling menguntungkan bagi penjualan Bank Mutiara. "Kalau harga tinggi tapi bayarnya dicicil 50 tahun atau dibayar dengan gedung, itu kan tidak menguntungkan," jelasnya.
Catatan saja, LPS sebelumnya telah memastikan ada 11 calon investor lolos tahap prakualifikasi penjualan saham Bank Mutiara. Selanjutnya, 11 calon pembeli Mutiara ini berhak mengikuti proses penawaran awal.
Sebelas calon investor tersebut akan mendapatkan dokumen dari Danareksa Sekuritas, berupa info memorandum Bank Mutiara dan surat prosedur untuk penawaran awal. Tahun ini adalah tahun terakhir bagi LPS untuk melepas kepemilikan sahamnya di Bank Mutiara.
Konsekuensinya, Mutiara akan dijual dengan harga berapa pun. Agar harga jual tidak jeblok, LPS tengah menyeleksi penilai independen yang bertugas menentukan harga jual wajar Mutiara.
Tim penilai independen ini menghitung harga jual Mutiara dengan mengacu kinerja bank per 31 Maret dan metode penilaian lain yang sesuai. LPS akan menyampaikan semacam prospektus Mutiara, yang berfungsi sebagai acuan bagi 11 calon investor memasukkan harga penawaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News