Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lewat panitia kerja (panja) Jiwasraya meminta Kementerian BUMN mempertimbangkan membentuk usaha asuransi baru. Memang saat ini, perusahaan asuransi jiwa milik BUMN menjadi sorotan publik lantaran gagal bayar.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan Panja tidak hanya ingin BUMN menyelamatkan asuransi pelat merah itu. Arya mengaku memang saat ini Kementerian BUMN memiliki beberapa skema penyelamatan Jiwasraya.
Baca Juga: BPK: Kerugian negara akibat Jiwasraya capai Rp 16,81 triliun
"DPR tidak mau penyelamatan Jiwasraya ini hanya sekedar penyelamatan tapi lebih dari itu. Ada harapan baru, asuransi baru. Atau apapun namanya yang dibuat oleh pemerintah sehingga nanti ini jadi andalan juga," kata Arya Sinulingga di Jakarta pada Senin (9/3).
DPR mencontohkan bagaimana pembentukan Bank Mandiri dulunya yang dulunya merupakan beberapa bank terdampak krisis 1988. Lalu penggabungan bank itu, mampu menghantarkan bank Mandiri sebagai tiga bank besar di Indonesia.
“Itu kan Mandiri dari bank-bank yang sudah collaps, lalu disatukan. Sekarang Bank Mandiri termasuk bank andalannya pemerintah. Nah, mereka juga mengharapkan kami kemarin membuat solusi yang ke sana arahnya, tidak berhenti di penyelesaian Jiwasraya. Tapi ini jadi asuransi yang sangat kuat,” tambah Arya.
Meski begitu dia belum menjelaskan secara jelas skema seperti apa yang berpotensi diambil oleh pemerintah. Kendati demikian, Ia menyebut, sumber dana pembentukan perusahaan baru ini salah satunya dari sub holding asuransi.
Baca Juga: Cicil utang, Jiwasraya bakal jual Citos senilai Rp 3 triliun
"Sumber dana untuk perusahaan baru asuransi itu berasal dari sub holding BUMN dan bisa juga dari BUMN-BUMN lainnya dalam bentuk saham," tambah Arya. Kendati demikian, Arya bilang belum diputuskan apakah perusahaan baru ini merujuk pada Nusantara Life.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News