Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya menghentikan penjualan produk saving plan mulai tahun ini. Menurut Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko, bisnis Jiwasraya akan diarahkan ke produk-produk non-jaminan.
"Sudah tidak terbitin itu lagi. Sudah stop. Tidak memasarkan yang baru lagi," kata dia, Jumat (11/1). Hexana mengatakan, kini, portofolio saving plan Jiwasraya masih 35% dari portofolio keseluruhan. Dalam jangka panjang, Jiwasraya akan mengurangi porsi produk tersebut sampai habis.
Ia bilang, penerimaan premi dari saving plan memang besar. Namun, perusahaan asuransi jadi hanya seperti menjalankan fungsi perantara keuangan. "Kami dapat premi kami kembalikan. Kami hanya main spread," ujar dia.
Untuk itu, Jiwasraya akan fokus ke produk-produk proteksi yang sederhana, seperti kecelakaan diri, asuransi perjalanan, asuransi kesehatan, dan produk unitlink. Hexana yakin, premi reguler ini akan memberikan kontribusi besar ke pendapatan dan laba.
Sebagai informasi, saving plan adalah produk asuransi yang memberikan perlindungan diri sekaligus jaminan dana di masa depan. Biasanya pembayaran premi saving plan dilakukan sekaligus atau single premium.
Saving plan Jiwasraya mulai beredar di masyarakat sejak 2013. Nilai premi awalnya mulai dari Rp 100 juta. Namun, nilai ini bisa berbeda-beda, tergantung kesepakatan dengan bank yang menjadi mitra penyalur produk ini.
Produk saving plan Jiwasraya berdurasi kontrak lima tahun, dengan opsi nasabah bisa menarik keluar dana investasinya setiap tahun. Per Juni 2018, produk ini memberikan imbal hasil 6% nett per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News