Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Dana yang dikelola industri dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) terus bertambah. Hal ini ikut mendorong hasil investasi yang didapat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai bulan Juli lalu, industri DPLK mencatatkan dana investasi sebesar Rp 57,8 triliun. Angka ini naik 22,2% dari posisiĀ akhir tahun 2015 yang sebanyak Rp 47,3 triliun.
Dengan dana sebesar itu, hasil investasi yang diperoleh mencapai Rp 1,91 triliun. Sedangkan pada periode yang sama di 2015, hasil investasi yang dicatatkan DPLK senilai Rp 1,6 triliun.
Wakil Ketua Perkumpulan DPLK (PDPLK) Nur Hasa Kurniawan menyebut, sejumlah faktor masih menjadi pendorong makin gemuknya dana yang dikelola. Dus, hasil investasi yang didapat juga tambah besar.
Dengan tren pergerakan pasar modal yang menuju arah yang positif, ia optimistis hasil investasi yang didapat bakal makin besar. Di mana instrumen surat utang dinilai bisa menjadi salah satu katalisator.
Menurut dia, instrumen ini jadi yang paling ideal untuk mendorong kinerja investasi. Di antaranya karena karakter peserta DPLK saat ini yang masih menginginkan instrumen investasi yang terbilang aman. "Sementara trennya sekarang banyak obligasi yang menawarkan return lebih tinggi," katanya, Rabu (7/9).
Sementara untuk instrumen saham belum banyak peserta yang berani memiliki porsi yang besar, karena masih ada kekhawatiran jeblok dengan cepat.
Secara total industri, sampai Juli ini penempatan dana DPLK di time deposit masih mendominasi sebesar 53,6%. Meski memang porsinya menurun dari posisi akhir tahun yang sebesar 57,9%. Sementara di periode yang sama, porsi obligasi naik dari 11,6% menjadi 13,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News