kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah kantor cabang berkurang 1.232 unit per April 2021, begini kata bankir


Selasa, 20 Juli 2021 / 16:06 WIB
Jumlah kantor cabang berkurang 1.232 unit per April 2021, begini kata bankir
ILUSTRASI. Nasabah melakukan setoran tunai tanpa kartu menggunakan OCTO Mobile di mesin Tarik Setor Tunai yang tersedia di Digital Lounge at Home CIMB Niaga./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin gencar mengembangkan layanan digital. Bahkan,  bank memilih mengalihkan layanannya ke digital daripada menambahkan jumlah kantor cabang.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan, per April 2021 jumlah kantor cabang perbankan sebayak 29.780 unit, berkurang 1.232 unit dibanding periode yang sama tahun lalu.

PT Bank Negara Indonesia atau BNI misalnya. Salah satu inisiatif BNI adalah dengan meningkatkan digital capability, baik untuk memberikan pelayanan dan kebutuhan transaksi nasabah maupun kebutuhan proses internal BNI.

“Di tengah kondisi pandemi ini, BNI mengambil kebijakan yang sejalan dan mendukung kebijakan pemerintah untuk mengurangi potensi penularan. Jumlah outlet BNI yang ditutup sementara selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sesuai dengan zonasi tingkat risiko di masing-masing daerah,” ujar Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Ronny Venir kepada KONTAN, Senin (19/7).

Baca Juga: BCA masih membuka kantor cabang di wilayah yang potensial

Ronny menjelaskan, BNI terus mendorong nasabahnya melalui edukasi dan program untuk shifting transaksi ke digital melalui perangkat e-channel/e-banking BNI. 

“Antara lain BNI memperkuat kantor cabang dengan Mesin DigiCS, Sprint dan CRM untuk memudahkan nasabah dalam membuka rekening, mengganti kartu, mencetak rekening koran dan menabung atau transfer tanpa melalui petugas bank,” tambahnya.

“Untuk saat ini BNI lebih meningkatkan kapabilitas kantor dengan perangkat otomasi atau digital, dan memperkuat fungsi mobile banking sebagai channel BNI yang dapat melayani masyarakat diberbagai segmen. Dengan demikian, alokasi investasi BNI lebih ditingkatkan kepada aspek ini. Kantor cabang semakin diperkuat dengan perangkat digital yang dapat digunakan oleh nasabah secara self-service. Sehingga point of service BNI semakin luas di berbagai kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia,” pungkas Ronny.

Beralih ke informasi dari bank lain, PT CIMB Niaga misalnya, yang dalam beberapa tahun terakhir sudah banyak mengurangi kantor cabang konvensional seiring dengan meningkatnya adaptasi digital di sektor perbankan. 

“Dalam lima tahun terakhir, sudah ada sekitar 150 kantor cabang konvensional ditutup,” ujar Direktur Consumer Banking CIMB Lani Darmawan kepada KONTAN baru-baru ini.

Lani juga menjelaskan, CIMB Niaga telah memiliki cabang digital lounge hingga saat ini sebanyak 37 unit terhitung per Maret 2021. “Sebagian kami konversi ke cabang digital lounge tanpa costumer service dan teller terutama di area mal, kampus, dan perumahan. Ini sudah kami lakukan dalam 5-6 tahun terakhir,” tambah Lani.

Kata Lani, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, adaptasi digital semakin cepat dan investasi digital sudah mulai dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. 

“Tidak ada investasi khusus untuk digital lounge, karena semua rencana sudah termasuk bussiness as usual,” jelasnya.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Persero Tbk mengakui, hingga saat ini perseroan mencermati bahwa masih terdapat layanan keuangan perbankan yang belum dapat diganti secara digital, seperti setoran tunai dan pinjaman dalam jumlah besar. “Ke depannya, BCA akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA,” ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn kepada KONTAN, Senin (19/7).

Baca Juga: Adaptasi dengan pandemi, BNI perkuat kantor cabang dengan layanan digital

Hera menjelaskan, jumlah kantor cabang BCA pada akhir Maret 2021 tercatat ada sebanyak 1.244 kantor cabang yang tersebar di Indonesia. “Terkait penambahan, relokasi, penutupan kantor cabang, BCA masih membuka beberapa jaringan kantor di area yang potensial. Namun, pada beberapa area yang sudah dapat ter-cover jaringan cabang terdekat lainnya dilakukan relokasi atau penutupan,” tambah Hera.

Bank bersandi bursa BBCA ini juga mencermati saat ini nasabah banyak melakukan transaksi keuangannya melalui layanan perbankan digital, seperti BCA Mobile dan Klik BCA. 

“Per kuartal pertama tahun 2021, nilai transaksi mobile banking BCA tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 37,1% secara year on year (yoy) dan internet banking  BCA tercatat tumbuh 24% yoy,” pungkas Hera.

Selanjutnya: Bank CIMB Niaga (BNGA) raup laba Rp 966 miliar pada kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×