kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah pendanaan fintech lending terus meningkat setiap tahun


Selasa, 21 September 2021 / 12:06 WIB
Jumlah pendanaan fintech lending terus meningkat setiap tahun
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pendanaan fintech lending terus meningkat setiap tahun. Salah satunya investor retail yang bergabung sebagai pendana platform  PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mencapai 100.000 hingga saat ini.

"Dengan nilai investasi mereka sekitar Rp 4 juta setiap portofolio," kata Andi Taufan Garuda Putra, Founder dan CEO Amartha, dalam keterangan resmi, Selasa (21/9). 

Bahkan, Amartha berhasil menyalurkan lebih dari Rp 4, 46 Triliun kepada lebih dari 800,000 perempuan pengusaha mikro di Indonesia. Kemudian menjadikan Amartha sebagai fintech terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah peminjam, dan tiga teratas dalam hal outstanding pinjaman. 

Berdasarkan riset internal pada Januari 2021, porsi investor ritel Amartha didominasi oleh generasi milenial, yakni sebanyak 68%, kemudian disusul 19% oleh generasi X, dan 10% oleh generasi Z. 

Baca Juga: Mencermati Aksi Merger dan Akuisisi Emiten di Bursa

Ia mengatakan, alasan milenial memilih Amartha sebagai platform investasi adalah karena Amartha membawa dampak sosial yang nyata, sehingga investasi yang diberikan juga turut membangun perekonomian masyarakat yang tidak tersentuh oleh layanan keuangan konvensional.

Tren investasi berdampak sosial akan terus berkembang, khususnya pada sektor usaha mikro yang selama ini kurang diminati oleh lembaga keuangan formal. Berdasarkan studi Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) pada 2020 lalu.

Salah satu sektor yang menjanjikan impact investment adalah pada perempuan pelaku usaha mikro yang dinilai dapat memberikan kontribusi US$ 135 miliar pada PDB tahunan.

Keberagaman dan inklusi juga terbukti mendukung Amartha dalam memperoleh pendanaan lebih dari US$ 85,5 juta dari investor institusi seperti Women’s World Bank, Norfund dari Norwegia, dan Lendable Inc. 

Baca Juga: Perebutan pangsa pasar ketat, jumlah fintech lending di Indonesia terus berkurang

Investor institusi tersebut memercayakan Amartha sebagai mitra untuk menyalurkan permodalan bagi UMKM perempuan di Indonesia karena adanya kesamaan prinsip dalam hal keberagaman dan inklusi, yang membawa tujuan pembangunan berbasis kesetaraan gender melalui akses layanan keuangan.

Andi Taufan menambahkan, bahwa perusahaan membawa nilai keberagaman dan inklusi yang memberdayakan perempuan pengusaha mikro dengan membuka akses permodalan, khususnya bagi mereka yang tidak terlayani oleh bank konvensional. 

"Kami optimis, dengan nilai ini, Amartha dapat menjangkau lebih banyak lagi investor milenial dan institusi, untuk bergabung sebagai pendana dan bersama-sama memberikan dampak sosial bagi Indonesia," jelasnya. 

Andi menyebut, bahwa nilai keberagaman dan inklusi yang diadaptasi oleh fintech terbukti dapat meningkatkan ketahanan sekaligus inovasi dalam suatu perusahaan. Ia melihat adanya tantangan pandemi covid-19 di Indonesia justru menjadi pendorong bagi mitra perempuan pengusaha mikro di Amartha untuk terus berinovasi dan memiliki daya juang lebih besar lagi. 

"Misalnya saja, beberapa mitra kami mulai memproduksi masker dan kebutuhan lain yang memiliki permintaan tinggi di kala pandemi, sehingga tetap dapat melunasi pinjaman dan justru berhasil memperluas usahanya ke bidang lain”, lanjutnya. 

Selanjutnya: Jumlah fintech lending di Indonesia sudah berkurang 42 sepanjang 2021, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×