Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp 291,89 triliun sepanjang 2013. Nilai ini tumbuh 13,28% dibanding DPK tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 257,66 triliun.
Raihan DPK bank berkode emiten BBNI ini melambung dibandingkan pertumbuhan sebelumnya yang hanya meningkat 11,4%. Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengungkapkan, kualitas DPK semakin dijaga, dengan fokus utama pada penghimpunan dana murah atau current account saving account (CASA).
CASA BNI, atau tabungan dan giro pada 2013 tumbuh 15,3% atau Rp 26,5 triliun. "Dengan penambahan CASA tersebut, komposisi dana murah yang dikelola perseroan meningkat dari 67% pada 2012 menjadi 68,5% pada 2013," ujar Gatot dalam paparan kinerja BNI di Jakarta, Rabu (19/2).
Upaya untuk meningkatkan CASA pada komposisi DPK BNI terus dilakukan dengan mengoptimalkan BNI sebagai bank transaksional. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income.
Tingginya komposisi CASA menyebabkan biaya dana BNI dapat turun dari 2,7% pada 2012 menjadi 2,4% tahun lalu. "Tingginya CASA juga menjadi pertanda bahwa loyalitas nasabah baik ritel maupun korporasi tetap terjaga," ujar Gatot.
Adapun jumlah outlet BNI di akhir 2013 sebanyak 1.687, Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebanyak 8.227 unit. Untuk menambah CASA, BNI akan memperkuat transaksi dengan menambah 3.000 ATM di tahun ini serta memperkuat E-Channel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News