kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Juni 2017, FIF Group bukukan pembiayaan Rp 17 T


Jumat, 21 Juli 2017 / 14:52 WIB
Juni 2017, FIF Group bukukan pembiayaan Rp 17 T


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Hingga semester I-2017 PT Federal International Finance (FIF) Group telah membukukan penyaluran pembiayaan hingga Rp 17 triliun, naik 11% di periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan FIF Group Hendry Christian Wong mengatakan, kenaikan tersebut masih ditopang oleh pembiayaan sepeda motor baru merek Honda sebesar 62%, sedangkan lini bisnis pembiayaan lainnya didapatkan dari sepeda motor dan mobil bekas yakni 26%-27%, Spektra 20% dan sisanya lagi berasal dari pembiayaan umroh Amitra sebesar 1%.

“Kami masih memfokuskan untuk pembiayaan sepeda motor baru merek Honda saat ini, potensinya masih cukup besar,” katanya ke KONTAN, Kamis (20/9).

Dia menyebut, market share Honda yang terus meningkat dari posisi tahun lalu sebesar 74% naik menjadi 77% turut berpengaruh terhadap kenaikan pembiayaan FIF Group saat ini.

“Pembiayaan baru setiap tahun selalu tumbuh di atas satu digit, tahun 2015 ke 2016 tumbuh 13% dan 2016 ke 2017 juga tumbuh 11%,” ungkap Hendry.

Dia mengakui, saat ini memang penjualan sepeda motor masih stagnan dari tahun lalu bahkan belum ada pertumbuhan yang signifikan. Meski begitu, dengan kenaikan market share merek Honda ini turut mendongkrak kenaikan volume pembiayaan FIF Group.

Hingga tutup tahun, FIF Group menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan hingga Rp 33 triliun. Angka tersebut diperkirakan naik 6,45% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 31 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, FIF Group juga memiliki strategi untuk bersinergi dengan diler dan main diler yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

“Kita bisa melihat demand konsumen tipe mana yang disukai saat ini sehingga saat kita membuat program dan arah program marketingnya sesuai dengan ekspektasi pasar,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×