Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan kementerian BUMN tetap memastikan keberlangsungan bisnis Jiwasraya sembari proses hukum dan investigasi terus berlangsung. Ia bilang BUMN akan terus fokus menjalankan tiga strategi bisnis penyehatan Jiwasraya sekaligus menghindari ancaman dampak sistemik Jiwasraya.
Selain mempercepat terbentuknya holding asuransi, Kementerian BUMN juga menyiapkan penjualan saham Jiwasraya Putera. Juga melakukan restrukturisasi hutang jatuh tempo Jiwasraya alias memperpanjang tenor.
Arya bilang saat tengah terjadi due diligent untuk investor Jiwasraya Putera. Meski tidak menyebut siapa saja calon investor tersebut, Ia memperkirakan akan rampung pada kuartal I atau II tahun ini. Lewat aksi ini nantinya Jiwasraya akan mendapatkan dana senilai Rp 3 triliun.
Baca Juga: YLKI pertanyakan motif DPR membentuk pansus Jiwasraya
“(Dana nasabah kembali) kita harapkan kuartal kedua 2020. Kita harapkan bisa bertahap terutama untuk nasabah kecil. Kalau untuk dana pensiun itu bisa dibayar, tidak masalah. Memang yang bermasalah yang produk Jiwasraya Saving Plan,” jelas Arya.
Kendati demikian, Arya menegaskan bahwa langkah bisnis yang diambil oleh Kementerian BUMN akan bergantung pada kondisi yang kondusif. Baik secara politik maupun ekonomi, lantaran investor Jiwasraya Putera bisa saja mengurungkan niat.
“Kami akan berusaha sekuat tenaga, tidak memanfaatkan dana talangan. Juga agar tidak ganggu uang negara. Mekanisme bisnis ini terjadi kalau kondisi juga kondusif kalau tidak ada gonjang ganjing yang membuat investor yang masuk ke Jiwasraya itu berhenti,” pungkas Arya.
Baca Juga: Kejagung meminta keterangan tujuh saksi terkait kasus Jiwasraya hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News