Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Beberapa provinsi di luar pulau Jawa masih berjuang menghadapi NPL (rasio kredit bermasalah). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NPL bank umum di Kalimantan dan Papua masih cukup tinggi.
Misalnya NPL bank umum di Kalimantan Timur yang mencapai 8,23% atau naik 58 basis poin (bps) secara yoy. Sedangkan NPL Papua Barat sampai Juni juga mencapai 5,53% atau naik 8,48 bps yoy.
Kenaikan NPL ini utamanya dikontribusikan dari sektor komoditas dan pertambangan. Masih menurut data OJK, sebenarnya ada provinsi di pulau jawa yang juga terdampak sektor komoditas dan tambang.
Provinsi Banten misalnya, walaupun NPL secara umum di provinsi ini cukup rendah 2,12% namun khusus untuk sektor komoditas dan tambang, Banten mencatat rasio kredit bermasalah yang cukup tinggi.
NPL sektor komoditas di provinsi Banten tercatat 40,8% atau Rp 167 miliar kredit bermasalah dari total kredit sektor ini Rp 409 miliar.
Fahmi Bagus Mahesa, Direkur Utama Bank Banten bilang sektor tambang dan komoditas masih belum menunjukkan tren penigkatan harga.
"Sehingga berdampak secara industri," ujar Fahmi kepada KONTAN, Senin (28/8).
Menurut Fahmi saat ini Bank Banten hanya fokus di bisnis mikro banking sehingga tidak terkena efek pelemahan harga sektor ini. Untuk sub sektor tanbang menurut Fahmi Bank Banten juga masuk relatif kecil.
Untuk meningkatkan kredit dan menjaga kualitas pembiayaan, bank berkode BEKS ini akan tetap fokus ke kredit infrastruktur dan mikro. Pembiayaan infrastruktur ini difokuskan yang terkait sektor APBN dan APBD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News