kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kartu debit yang sudah beredar di Indonesia mencapai 167 juta


Senin, 09 April 2018 / 15:45 WIB
Kartu debit yang sudah beredar di Indonesia mencapai 167 juta
ILUSTRASI. Peluncuran kartu debit Mandiri berlogo GPN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat masyarakat dalam menggunakan kartu debit untuk bertransaksi terus meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah kartu debit di awal tahun 2018 yang sudah menembus 167 juta kartu.

"Jumlah kartu ATM (anjungan tunai mandiri) debit 167 juta kartu," ujar Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/4).

Jumlah kartu debit tersebut mengalami peningkatan sebesar 20,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy). Punky menilai jumlah kartu debit dan transaksi lewat kartu debit ke depan akan terus meningkat, sejalan dengan interoperabilitas dan interkonektivitas yang didorong membaik.

Bukan hanya kartu debit, pertumbuhan jumlah uang elektronik dalam bentuk kartu pun meningkat signifikan. Terutama pasca penerapan elektronifikasi jalan tol oleh pemerintah. Kondisi yang terus meningkat ini, dinilai Pungky sebagai tanda bahwa transaksi non tunai terus berkembang. Dengan demikian, perputaran uang akan lebih cepat dan mendorong akselerasi perekonomian.

Meski begitu, selama ini peningkatan penggunaan maupun jumlah kartu debit yang signifikan ini masih bersifat ekslusif dan belum terhubung dan interoperabilitasnya belum teratur.

Atas hal itu, bank sentral meluncurkan GPN pada Desember 2017. Tujuannya untuk mewujudkan interkonektivitas dan interoperabilitas sistem pembayaran di Indonesia, plus pemrosesan transaksi domestik agar dilakukan di dalam negeri pula.

Dengan kata lain, lajur sistem pembayaran di Indonesia akan menjadi jauh lebih efisien dan murah bagi masyarakat. Tak main-main, BI telah menetapkan per tanggal 31 Maret 2017 sebagai tanggal awal perbankan penerbit kartu kredit untuk mulai menerbitkan kartu berlogo GPN, yakni logo garuda.

"Penerbitan kartu ATM debit logo GPN, ditargetkan terbit serentak 31 Maret 2018. Per Juni 2018 sudah terkoneksi ke minimal dua lembaga switching," tambahnya.

Menurut Pungky, setidaknya sudah ada empat bank penerbit yang telah meluncurkan kartu debit berlogo GPN. Keempat bank tersebut antara lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Maybank Indonesia Tbk, dan Bank DKI. BI mendorong agar perbankan lain yang menjadi penerbit kartu debit untuk dapat segera meluncurkan kartu berlogo GPN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×