Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait posisi Komisaris Utama PT Bank Muamalat Tbk. Di mana, proses fit and proper test Mardiasmo yang ditunjuk sejak akhir 2022 tak kunjung kelar.
Jika menilik situs resminya (26/3), Mardiasmo diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 November 2022. Dalam situs tersebut, tertulis bahwa pengangkatan tersebut masih dalam proses pengajuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan ke OJK.
Terkait hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan bahwa nama Mardiasmo memang tak pernah diajukan untuk mengikuti proses fit and proper test sebagai Komisaris Utama.
Baca Juga: Manajemen Bank Muamalat Dirombak, Eks Ketua Pansel BPKH Ditunjuk Jadi Komisaris Utama
Sepengetahuannya, Mardiasmo batal diangkat mengisi posisi tersebut pada tahun lalu. Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa OJK bukan tidak meloloskan Mardiasmo untuk menjadi Komisaris Utama mengingat dirinya juga merupakan komisaris independen PT Taspen.
”Tidak ada hubungannya dengan kasus Taspen karena emang sudah batal dari lama dan kita tidak menerima pengajuannya,” ujarnya saat ditemui di DPR, Selasa (26/3).
Lebih lanjut, Dian menegaskan bahwa Bank Muamalat harus segera menunjuk orang baru untuk mengisi posisi Komisaris Utama. Menurutnya, tidak boleh posisi Komisaris Utama kosong untuk waktu yang lama.
Adapun, saat ini Amin Said Husni yang tercatat sebagai Komisaris Independen juga merangkap sebagai pelaksana tugas Komisaris Utama Bank Muamalat.
”Kami sedang nunggu dan teman-teman pengawas syariah sudah memanggil dan mengingatkan agar ada Komisaris Utama baru,” ujar Dian.
Baca Juga: Ganti Achmad Permana, RUPSLB Bank Muamalat Tunjuk Indra Falatehan Jadi Direktur Utama
Di sisi lain, Dian menegaskan bahwa saat ini Bank Muamalat kinerja yang sudah dalam keadaan yang sehat dan normal. Meskipun, ia menyadari bahwa bank ini masih terus dalam proses recovery.
”Itu juga sudah ada action plan yang dibikin dan sekarang posisinya sudah normal. Kan mereka juga mau diakuisisi, jadi sekarang sudah sehat,” tandasnya.
Sebagai informasi, Bank Muamalat meraih laba bersih sebesar Rp 52,36 miliar pada kuartal 3/2023. Jumlah tersebut melesat 65,59% secara year on year (YoY) dari perolehan laba bersih di periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 31,62 miliar.
Kualitas pembiayaan juga positif dimana rasio Non Performance Financing (NPF) net turun dari 0,65% per 30 September 2022 menjadi 0,43% pada akhir September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News