kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,81   9,46   1.02%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Venturi Partners Soal Fenomena Bubble Burst Startup


Senin, 30 Mei 2022 / 21:49 WIB
Kata Venturi Partners Soal Fenomena Bubble Burst Startup


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

"Berorientasi pada konsumer akan lebih menguntungkan bagi brand. Pasar Indonesia, dan juga India sebagai core market kami, memiliki banyak peluang di sektor konsumer dalam jangka panjang," ujarnya.

Ia menambahkan, Venturi memiliki pengetahuan, jaringan, dan rekam jejak yang unik. Para pendiri saat ini mencari mitra jangka panjang yang memahami tren pasar dan merek serta memiliki sikap jangka panjang, bukan sekadar pemodal.

Lebih penting dari sebelumnya untuk menambah nilai perusahaan portofolio dengan menjadi fokus industri, berpikiran operasional dan membantu tim manajemen pada proyek-proyek tertentu.

"Hanya delapan investasi yang akan dibuat dari Fund – 1 dan kami akan bekerja secara langsung dengan para pendiri kami," sambungnya.

Baca Juga: BRI Ventures Danai Startup Ramah Lingkungan Plepah

Sebagai informasi, Venturi Partners telah membenamkan investasi di brand seperti Lazada, Burger King, Domino's, Oatly, Pristyn Care, Fit, Chewy, Cure, hingga Global Fashion Group.

Venturi memang berfokus pada pasar India dan Asia Tenggara. Pihaknya juga telah mengucurkan pendanaannya sebesar 30% dari modal untuk pasar konsumer di kawasan tersebut dengan sisa dana akan digunakan selama 24 bulan ke depan.

Adapun pendanaan yang dilakukan dalam putaran seri B hingga seri D, pihaknya biasanya menginvestasikan $10 juta hingga $40 juta.

"Mengenai hambatan atau kesulitan yang dihadapi adalah meyakini sebuah perusahaan bisa tumbuh dalam skala yang signifikan memerlukan waktu. Perusahaan memiliki peluang yang cukup baik, waktu yang tepat hingga kemungkinan peluang untuk keluar yang baik dalam investasi, dan semua faktor ini membutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun ke depan untuk perusahaan itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×