Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Buana Finance diperkirakan tak capai target pembiayaan sampai akhir tahun. Bahkan penyaluran pembiayaan sampai akhir tahun diprediksi turun hingga 13% dibandingkan pencapaian tahun lalu.
Herman Lesmana, Direktur Buana Finance mengatakan, berat perusahaan untuk mencapai target pembiayaan sampai akhir tahun. Berkaca pada kondisi tahun ini justru pembiayaan alat berat terasa lesu karena selain lambannya pembangunan infrastruktur juga. Faktor lain juga melemahnya harga komoditas pertambangan dan perkebunan.
"Kebakaran hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan juga membuat pembiayaan baru kami nyaris tidak ada. Realisasi APBD di daerah juga belum terjadi karena ditunda sampai Pilkada selesai," papar Herman akhir pekan lalu.
Atas kondisi tersebut, perusahaan memprediksi penyaluran pembiayaan sampai akhir tahun sebesar Rp 2 triliun. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun 2014 senilai Rp 2,3 triliun. Sampai Oktober ini, penyaluran pembiayaan Buana Finance telah mencapai Rp 1,7 triliun secara year on year (yoy) terjadi penurunan pembiayaan sebesar 10%.
Sebagai informasi, kontribusi pembiayaan alat berat terhadap total pembiayaan Buana Finance sebesar 60%. Sisanya 40% pada sektor konsumen. Perusahaan berencana untuk melakukan diversifikasi bisnis pembiayaan lain seperti: pembiayaan kemaritiman dan ekonomi kreatif yakni pembiayaan furniture dan garment.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News