kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebutuhan pinjaman meningkat, industri keuangan berlomba tawarkan bunga pinjaman mini


Rabu, 11 Agustus 2021 / 15:10 WIB
Kebutuhan pinjaman meningkat, industri keuangan berlomba tawarkan bunga pinjaman mini
ILUSTRASI. aplikasi start-up atau start up keuangan?alias?fintech, Kredivo yang bisa membuat pembelian produk dengan sistem kredit.?KONTAN/Muradi/2016/09/22


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi pandemi covid-19 yang belum berakhir, kebutuhan pinjaman tunai masyarakat dinilai terus meningkat. Melihat fenomena tersebut, beberapa industri keuangan berlomba untuk menawarkan bunga pinjaman yang minim.

Misalnya, platform pembiayaan digital, Kredivo yang saat ini menawarkan bunga pinjaman sebesar 2,6% untuk cicilan 6 dan 12 bulan. Hanya saja, peminjam bisa mendapatkan bunga pinjaman 0% jika memiliki tenor cicilan hanya 30 hari atau 3 bulan.

“Kami baru saja meniadakan bunga untuk cicilan 3 bulan pada bulan lalu,” ujar VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari kepada KONTAN, Selasa (10/8).

Indina mengakui bahwa langkah tersebut dilakukan untuk memberikan suku bunga yang kompetitif dengan penyedia pinjaman lainnya. Asal tahu saja, selama masa pandemi ini memang memberi dampak pada meningkatnya pinjaman di Kredivo.

Baca Juga: Transaksi online merchant OVO naik 76% di paruh pertama tahun 2021

“Jumlah penyaluran kredit pada semester 1 tahun 2021 meningkat lebih dari 100 persen atau 2 kali lipat dibanding semester 2 tahun 2020,” imbuh Indina.

Meski penyaluran pinjaman meningkat, Indina bilang bahwa pihaknya tetap memperhatikan mitigasi risiko gagal bayar dari nasabah. Saat ini, credit scoring Kredivo telah menilai kelayakan kredit lebih dari 500 ribu pengguna tiap bulannya serta mampu menyalurkan kredit bagi hampir 4 juta pengguna.

Selain Kredivo, ada juga fintech lending seperti Indodana yang menawarkan bebas bunga pinjaman untuk tenor satu bulan. Hanya saja, untuk tenor pinjaman 3 bulan hingga satu tahun, platform tersebut memberikan bunga PayLater sebesar 3% ditambah biaya 1% biaya provisi dari total pinjaman.

Walaupun bunganya tergolong tinggi, Direktur Utama Indodana Ronny Wijaya bilang kalau volume pinjamannya terus meningkat secara bertahap hingga Juni 2021 dengan menyentuh Rp 164, 5 miliar. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan peningkatan aktivitas ekonomi serta kemampuan membayar konsumen yang mulai pulih.

Baca Juga: Pinjaman online digandrungi milenial, literasi keuangan kian ditingkatkan

Sedikit berbeda, BCA justru tidak seagresif dua platform sebelumnya dalam memberikan personal loan meskipun bank tersebut memiliki bunga yang lebih rendah mulai dari 1,03% untuk ritel. Pihaknya justru menyebutkan bahwa saat ini terus selektif dalam memberikan fasilitas personal loan.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat dalam mengelola keuangan nasabah secara pribadi sehingga produk keuangan yang digunakan dapat memberikan manfaat positif,” ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn kepada KONTAN, Selasa (10/8).

Hera juga mengakui bahwa untuk rasio kualitas kredit macet di BCA saat ini sedikit ada penyesuaian. Meski tidak menyebutkan rasio pastinya, ia bilang kalau masih berada dalam batas wajar.

Perencana keuangan, Risza bambang juga pernah bilang kalau pinjaman tunai di masing-masing platform seperti bank, multifinance, dan fintech memiliki kelebihan dan kekurangannya terutama terkait bunga pinjaman. Oleh karena itu, hal tersebut tergantung nasabah hendak memilih pinjaman dimana.

“Kalau di bank, bunga lebih kecil tapi proses seleksi penerimaannya lebih ketat. Sedangkan kalau fintech, prosesnya  lebih mudah dengan bunga mirip seperti multifinance tapi nilai kredit lebih kecil,” ujar Bambang.

Selanjutnya: Sistem pembayaran digital akan memberi nilai tambah pada petani kakao

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×