Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Multifinance menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan baru setidaknya senilai Rp 1,64 triliun. Direktur Utama BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan menyatakan guna mencapai target tersebut, BNI Multifinance membutuhkan pendanaan senilai Rp 1,76 triliun.
Hasan menyebut pendanaan tersebut masih menggantungkan pada pinjaman perbankan. Ia berharap induk perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bisa memberikan kredit senilai Rp 600 miliar.
Baca Juga: Butuh pendanaan Rp 4 triliun, CNAF andalkan joint financing dengan induk perusahaan
Sisanya, BNI Multifinance akan mencari pinjaman dari bank lainnya.
“Untuk obligasi masih akan melihat kondisi makro ekonomi pada 2020. Target pembiayaan baru yang telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan untuk 2020 tumbuh 22,25% menjadi Rp 1,64 triliun,” ujar Hasan kepada Kontan.co.id pada Kamis (19/12).
Adapun pembiayaan baru BNI Multifinance hingga November 2019 mencapai Rp 1,24 triliun.
Ia menyebut nilai ini tumbuh 20,05% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan tahun November 2018 senilai Rp 1,03 triliun.
Baca Juga: Usai dapat izin dari OJK, ini yang harus dilakukan fintech P2P lending
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News